Showing posts with label bukuku. Show all posts
Showing posts with label bukuku. Show all posts

Jun 8, 2017

Peluncuran Buku Kumcer Romantis Bareng Teman di Komunitas WSC

Bersiap untuk launching buku


Selama kurang lebih 8 tahun terakhir ini terjun di dunia menulis, aku udah sering ikut terlibat dalam peluncuran bukuku dan teman-teman sesama penulis.

Meski lucunya, sebelum tahun 2009, aku jarang menghadiri kegiatan seperti ini, hanya kurang dari 5 kali, aku menghadiri acara peluncuran buku. Gak menyangka jika aku di masa depannya menjadi bagian kegiatan kepenulisan seperti ini.

Kemarin, tanggal 3 Juni 2017, untuk kesekian kalinya, aku ikut serta dalam peluncuran buku. Kali ini untuk ke tiga kalinya, aku ikut serta dalam kegiatan Woman Script Community yang dimotori oleh Mbak Deka.

Undangan untuk hadir di acara tsb. Dishare via medsos dan wa

Sebetulnya, pertama kali bergabung dengan komunitas ini, sekitar kurang lebih 5 tahun lalu, dan aku baru 3 kali terlibat langsung kegiatannya. Yakni tahun 2014, 2016 dan 2017, dua tahun terakhir dalam pesta buku WSC ke #2 dan kemarin ini Pesta buku yang ke #3.

Apr 27, 2017

Buku Kumcer Romantis : Menjadi PJ pembantu di Segmen Naskah Romantis Fantasi

Aku kebagian sebagai PJ Romantis Fantasi di sini

Menjadi pembaca itu seru. Kita bisa komen kritis layaknya komentator, saat melihat suatu karya yang mungkin kita kurang sereg bacanya, atau sebaliknya, kita akan memuji sebuah bacaan tersebut, jika merasa nyaman  dan senang dengan tulisannya.

Saat menjadi penulis, maka kita pun menuntut diri untuk menyelesaikannya dan memuaskan diri serta pembaca atas tulisan tersebut.

Nah, apalagi, saat menjadi penulis, sekaligus PJ naskah temen-temen untuk genre romantis fantasi.

Okelah kalau tulisan genre fantasi, aku nggak terlalu bego-bego banget, karena memang aku suka genre ini. Masalahnya jadi agak pelik, saat yang kutulis ini untuk pembaca dewasa dan temanya romantis.

Alamak,... cukup lama aku menyelesaikan naskah tersebut. Bahkan terselip rasa tak percaya diri. Yakin tulisanku memang fantasi, tapi apakah ada unsur romantisnya?

Aku bongkar pasang naskah berkali-kali, hingga akhirnya kutemukan ide tulisan tersebut. Kisah cinta yang memiliki twist asyik... Ih... kalau kepo...beli bukunya yaaa

Nah, selain menyelesaikan naskahku sendiri, aku juga mengedit beberapa naskah teman di segmen ini juga. Seru-seru deh ceritanya. Aku suka ide-ide ceritanya. Menarik perhatian.

Aku juga jadi kepo dengan segmen romantis yang lainnya.

Ya... kumpulan cerita romantis ini ada puluhan kisah. Dan dibagi dalam beberapa segmen. Tema besarnya adalah Romantis, dan tema kecilnya itu yang bikin seru. Mulai dari romantis murni, romantis gelap hingga fantasi. hehehe

Ini adalah bukuku yang ke 47. Waaah...ternyata lumayan banyak buku yang ada tulisanku di dalamnnya yaaa hehehe, Dan untuk segmen bukan anak-anak, ini adalah buku ke 33. Aku belum pernah bikin buku solo Non Fiksi atau buku solo genre dewasa nih...hiks ...
Khusus untuk jenis antologi, ini adalah buku yang ke 33, sementara kategori Fiksi, ini adalah buku yang ke 6.

Anyway... Mudah-mudahan temen-temen tertarik membeli dan membacanya. Kirim balik feedbacknya ya...

Bantu doa, agar aku tetap istiqomah dalam menulis dan membagi kisah ya..:)

Oct 13, 2016

Berdamai Dengan Ayah, Mungkinkah ?



Cover Buku Berdamai Dengan Ayah
I love this picture...



Sepertinya bukan perkara mudah, jika kita pernah punya masalah dalam berkomunikasi dengan Ayah. Tapi bisa jadi sebaliknya, adalah menyenangkan bisa dekat dengan sosok Ayah, meski menjadi ujian,  saat sosok itu pergi, mampukah kita berdamai dengan kondisi tersebut?

Aku pribadi memiliki hubungan yang romantis dan menyenangkan dengan sosok Ayahku. Masalahnya justru timbul, saat kuterima kondisi bahwa Ayahku telah tiada. 

Berikut paragraf awal kisahku pada buku "Berdamai Dengan Ayah" yang ada di halaman 141 - 159 dari buku yang diterbitkan bersama Writerpreneur Club :
Koper Hitam Papa 
Dian Onasis
 ”Dalam paradigma kebahagiaan, alam adalah bak pasir tempat bermain dalam kehidupan. Hari hujan bukanlah hari yang suram tapi saat untuk mengungkapkan kebahagiaan, untuk bersatu dengan alam” Patch Adams

“Belum dibuka juga kopernya?” tanya suamiku, ketika melihat aku berdiri, termangu di depan koper ukuran sedang. Koper hitam milik Papa, yang ada di ruang kerjaku.
“Belum,” jawabku lirih, sembari menggeleng lemah. Ujung mata mulai panas. Kutahan agar airmata tak mengalir. Sudah terlalu banyak ia kukuras  beberapa hari terakhir ini. Cukup sudah.
“Dibuka kalau sudah kuat mental saja,” lanjutnya, sambil berlalu meninggalkanku.
Aku diam. Perlahan kuelus koper tersebut. Tanpa bisa dicegah, satu persatu peristiwa-peristiwa manis antara aku dan Papa muncul dalam ingatan.

Selanjutnya kisah demi kisah pun terurai.

Ah, aku belum cerita bagaimana proses buku ini lahir ya? Dan gimana kisah serunya saat launching?

Jul 23, 2014

Antologi Terbaruku : "How To Make A Baby, Mom?"






Buku ini mengalami proses luar biasa panjang. Salut pada PJnya, Gita Lovusa dan Dian Mardi.

Aku bertekad ikut dalam proyek ini, karena ide dan goal naskah ini sangat bagus. Yakni memberikan pendidikan tentang dunia seks yang baik pada anak, melalui orang tuanya.

Kisah-kisah yang tertulis beragam, dan menarik desain serta isinya.

Silahkan dicari di toko buku terdekat, dijamin suka ama isinya. Apalagi kita sebagai orang tua, sudah waktunya mendidik anak terkait masalah seksualitas ini, dalam kacamata kekinian, agar terhindar dari segala hal yang sifatnya pelecehan, bully dan penipuan...


Feb 16, 2014

[Proses Kreatif] Buku Kumpulan Cerita Flash Fiction MAHAKARYA #1 dan ANTOLOGY LOVE JOURNEY #2

      Tulisan berikut ini adalah mengenai proses kreatif dari dua antologi terbaruku. Dua buku ini terbit akhir Desember 2013.

             Satu buku merupakan Kumpulan Flash Fiction  Mahakarya #1, terdiri dari 4 penulis yang menang di lomba FF di blog Multiply akhir tahun 2012 lalu. Masing-masing penulis, menuliskan sekitar 8 FF dengan tema ditentukan penyelenggara lomba. Buku ini menjadi buku ke 35 yang aku tulis sebagai kontributor.

MAHAKARYA #1


            Buku satu lagi adalah Love Journey #2, sebuah antologi yang menceritakan kisah-kisah traveling dari belasan kontributor dengan menggambarkan wajah Indonesia dalam berbagai versi, dan buku ini termasuk agak “serius”. Untuk audisi antologi ini, aku lumayan “berjibaku” agar lolos.  Karena niatku sangat besar bisa bergabung di proyek audisi antologi yang disusun oleh Lalu Fatah dan Dee An. Ini adalah buku ke 36 juga sebagai kontributor. 

LOVE JOURNEY #2
            Baiklah, …

            Sebelum kumulai sharing tentang proses kreatif, terlebih dahulu ingin kuceritakan, kalau aku mulai menulis dalam banyak antologi, sejak tahun 2008. Pertama kali bergabung dalam antologi besutan Pipiet Senja di tahun 2008, dan dalam antologi kedua, besutan Imazahra di tahun 2009.

            Kemudian, di tahun 2010 awal, aku berniat kuat, untuk mengikut banyak audisi. Mulai dari yang gratisan (tak diberi apapun, kecuali buku 1 eks), yang serius (dengan sharing royalti yang menyenangkan), hingga untuk keperluan sosial (hasil royaltinya diberikan untuk membantu pengungsi dan para korban bencana alam).

            Jungkir balik kukuti semua audisi. Banyak yang gagal, namun banyak juga yang lolos. Akhirnya di tahun 2010-2011, aku menebar bibit hingga puluhan naskah, dan memanen belasan hingga akhirnya puluhan naskah di tahun 2011-2013. Aku juga mulai belajar menjadi PJ (penanggung jawab) naskah antologi, yakni untuk buku Dan akupun Berjilbab, yang royaltinya diberikan untuk kepentingan Rumah Dunia, Banten. Juga PJ untuk naskah antologi FF Pena Lectura, sebuah proyek komunitas kecilku bersama teman-teman di Pena Lectura.

            Boleh dibilang, aku banyak sekali belajar. Mulai dari belajar mengenali penerbit yang keren hingga yang enggak banget… :) 

            Akhirnya, aku mulai memilah ikut audisi antologi sejak tahun 2012. Aku berkenan ikut menulis, jika untuk kepentingan proyek sosial, atau PJ nya aku kenal baik, atau audisi yang menurutku cukup menantang. Khusus untuk antologi, aku tak melihat royalti atau nilai ekonominya sebagai reward. Karena jarang mendapatkan sejumlah materi yang besar dari sebuah antologi.  

            Untuk nilai ekonomi, aku memilih menulis novel solo. Fokusku, terutama novel anak.

            Nah, sekarang kembali ke proses kreatif dua buku terbaruku. Maka, untuk buku pertama,  Kumpulan Flash Fiction yang temanya sudah diberikan oleh pihak penyelenggara (kalau aku tak salah ingat, ada tema dangdut, angkringan, batik, sepeda, pasar, seruling, kopi, dan mitos). Untuk itu, aku melakukan riset awal beberapa hari. Mulai dari arti, gambar dan beragam hal terkait tema. Baru kemudian aku buat FF-nya dalam beragam ide dan versi. Bahkan ada satu FF, yang bertema batik, idenya kudapat dari status salah seorang kontak FB ku….:)

            Untuk FF, aku tak membuat batasan di awal. Jadi meskipun permintaannya, kurang dari 250 kata, aku tetap menulis sebanyak kusuka terlebih dahulu. Baru kemudian kuedit.

     Bagiku, tantangan utama membuat FF adalah mengedit dan penggunaan kalimat efektif. Ini bagian yang seru. Hal ini, sedikit banyak, membantuku untuk lebih “mudah” menulis cerita anak atau novel anak. Karena dalam novel atau cerita anak, kalimat efektif lebih menunjang cerita, ketimbang kalimat “bersayap” atau “puitis” atau penuh “metafora”. Dalam FF aku menghindari tiga hal terakhir yang kutulis dalam tanda kutip tersebut.

            Proses mengedit ini bisa bikin patah semangat juga. Karena di satu sisi, kita harus mempertahankan tema, namun di sisi lain, harus memotong banyak adegan atau kalimat. Ini berat. Dan butuh waktu berjam-jam, bahkan berhari-hari, utk 8 FF tersebut.

            Secara keseluruhan, 8 cerita FF ini, kuselesaikan kurang dari 2 minggu. Masih memenuhi target dari penerbit. Aku cukup puas dengan cerita-cerita tersebut. Mudah-mudahan para pembacaku kelak juga merasakannya. Buku ini terbit POD alias Print On Demand. Jadi kalau ada yang tertarik membelinya, bisa order lewat aku, atau Ninelight si penerbitnya.

            Selanjutnya, untuk proses kreatif buku Love Journey #2.

            Ketika Dee An dan Lalu Fatah membuat pengumuman akan audis naskah ini, aku mendadak tidak pede membaca syarat naskah. Alasan pertama, karena aku bukan traveling sejati. Kalaupun traveling, bukan tipe light traveler atau backpacker. Jadi rasanya tak mungkin menemukan hal-hal seru di sepanjang perjalananku yang “nyaman” tersebut. Alasan kedua, adalah aku benar-benar tidak yakin bisa menggambarkan “salah satu, wajah Indonesia” dalam 8-10 halaman naskah.

            Namun, keinginan bergabung cukup kuat juga.  Alasan pertama, karena ingin sebuku dengan para traveler keren yg kukenal (seperti Dee An, Lalu Fatah dan  Dina Y Sulaeman, misalnya), dan alasan kedua, aku merasa tertantang untuk ikutan audisi antologi lagi, setelah sekian lama selalu ditawarkan menulis untuk beberapa antologi (dalam arti tanpa audisi).  

            Akhirnya, kupilih kisah Sungai Musi untuk menjadi tema besar naskahku. Kugali semua pengalaman masa laluku tentang Sungai Musi. Kulakukan riset sederhana terkait sungai musi, wawancara via BB dengan sepupuku, yang besar di kawasan Sungai Musi, dan menjalinnya dalam kalimat-kalimat yang lebih “puitis” atau sedikit bermain diksi (pilihan kata), sebuah tantangan lain lagi buatku, yang minim diksi. Jadi berbeda dengan FF yang kalimatnya harus efektif, maka di naskah ini, aku mencoba menggunakan sedikit metafora ataupun pilihan kata yang tak biasa kupakai.

            Proses menulis ide mentah cerita ini hanya sehari. Tapi proses riset, edit dan pengendapan naskah, memakan waktu nyaris 2 minggu. Jadi, riset seminggu, proses edit seminggu. Baru, kuendapkan cerita ini 2 hari sebelum aku lakukan final editing. Ini yang biasa kulakukan terhadap audisi-audisi serius atau lomba-lomba serius. Kutulis cerita mentah, edit, kubaca kuat-kuat, edit, endapkan, dan terakhir, edit lagi.

            Akhirnya, naskah dengan judul “Mengeja Cinta di Permukaan Batang Hari Sembilan” lolos audisi, dan tercetak manis di halaman 71, cerita ke 6 dalam antologi Love Journey #2  “Mengeja Seribu Wajah Indonesia” terbitan deTeens (imprint dari Diva Press).

            Kuperhatikan, jika aku serius menjalani audisi, cenderung berhasil lolos. Kemungkinan besar, berhasil lolos, berkat proses yang kulakukan. Yakni : tulis  saja ide cerita yang masih mentah, edit, baca kuat-kuat, edit, endapkan, dan edit lagi.  Ada juga sih, 2-3 naskah yang sudah serius kugarap, tapi tak lolos audisi. Lucunya naskah tersebut itu hanya tak lolos di satu penerbit tertentu. Dan ketika naskah itu kuberikan ke penerbit lain, malah diterima. Hehehe… *Hingga hari ini aku masih gregetan dan pengen coba untuk ikutan audisi lagi di penerbit tersebut, suatu hari kelak. ^_^V

***

Tulisan ini sudah dishare dan diskusikan dalam group Facebook Women Script n Co tanggal 11 Februari 2014

May 17, 2013

Ngetwitt, Demi Promo Buku




Setelah menghasilkan karya buku genre anak, akhirnya aku faham, bahwa tak cukup sekedar pasrah pada penerbit tentang promosi. Aku kudu belajar untuk mendorong promosi kelahiran buku itu secara personal.

Karena itu, tangal 16 Mei kemarin, dari jam 6 sore hingga tengah malam, aku mencoba menawarkan buku The Cousins untuk direview atau diresensi oleh temen-temen yang suka ngeblog.

Lumayan respons teman-teman blogger. Sayangnya karena aku belum begitu mengerti cara memaksimalkan twitterku (@dianonasis), serta tak faham permainan GiveAway yang sekarang lagi trend, akibatnya, banyak teman yang baru ngeh promosi tersebut di pagi hari, tanggal 17 Mei. Sementara tawaran hanya berlaku selama 6 jam saja. Jam 12 teng, sudah kututup.

Akhirnya kuputuskan, blogger yang menerima bukunya nanti adalah Yayan (omnduut), Hairi Yanti (@yant165), Nia Haryanto (@niaharyanto), ardian (@junalisID) dan Indri Noor (@indyanti).

Segera, setelah bukunya sampai di rumah, akan kupaketkan ke para blogger tersebut. Mari kita nantikan hasil review mereka terkait cerita The Cousins, yaaa ! 

Apr 30, 2013

The Cousins : Perjalanan Panjang Sebuah Naskah

Kisah Fantasi sebuah group Band Anak-anak.
Tulisanku untuk anak indonesia
Buku anak ke 5



Pagi-pagi mendapat tag dari editor buku , senangnya.

Aku jadi mengingat-ngingat proses pembuatan buku bergenre anak-anak ini. Belum hamil si Aam, aku memulai naskah bergenre fantasi. Selesai 100 halaman dalam waktu 6 minggu. Tak pernah terpikirkan dulunya. Aku menuntaskannya sembari menunggu si Kakak Billa sekolah. Membawa kertas dan laptop ke kantin sekolahnya.

Setelah selesai, ternyata menemui jodoh penerbitnya yang memakan waktu lama. Ketika akhirnya disunting oleh Penerbit Pelangi Indonesia, prosesnya pun tak sebentar. Bolak-balik edit dan proses ilustrasi cover juga membutuhkan waktu beberapa minggu.

Kalau ditotal-total, nyaris 2 tahun, naskah ini baru berujud buku. Itu pun sekarang, aku harus berjibaku mempromosikannya. ^_^

Kesabaran memang harus dilipat gandakan.

Akhirnya, in sha Allah, di bulan Mei penuh berkah, buku yang bercerita tentang anak-anak SD yang jago ngeband dengan unsur fantasi yang kental sekali, akan beredar di toko buku.

Kelak, akan kutulis proses kreatif bukunya. Tunggu saja...:)

Alhamdulillah...

Apr 4, 2013

Facelift : Kisah-kisah Seru di Dalam Lift

Buku Baruku di tahun 2013



Berbulan lalu, nyaris 2 tahun lalu, kuikuti audisi ini.
Selalu menyenangkan, mengikuti audisi yang ditujukan untuk menerbitkan buku untuk kepentingan sosial.
Buku ini dilahirkan dari ide Mas Gol A Gong dan Mbak Tias Tatanka, dan ditujukan untuk kepentingan Rumah Dunia.

Tak butuh waktu lama untuk menuliskan kisahku di lift. Karena sebelumnya cerita ini pernah kumuat dalam postingan blog multiplyku.

Kurapikan tulisannya, dan kukirim.

Walaaaaaa... masuk dalam kontributornya. Asyikkan?

Uang honor sebagai kontributor telah kuterima, tapi bukunya belum terbit juga... hehehe.. meskipun bingung dan manyun menunggu, tapi aku optimis, akan lahirnya antologi seru ini.

Dan inilah dia.. lahir di bulan April 2013. Diterbitkan oleh imprint Gramedia, yakni Grizly, yang pernah menerbitkan dua buku antologiku sebelum ini (Mother Bukan Monster #1 dan Dalam Kasih Ibu).

Semoga, buku ini membuka keran kelahiran buku-bukuku lainnya di tahun 2013.

Sile beli bukunya ya.. selain dapat bacaan tentang pengalaman seru di lift, juga sekaligus membantu kelangsungan idealisme Rumah Dunia.



Dec 1, 2012

Karyaku di Tahun 2012

Selama tahun 2012 ini, kuakui tidak seproduktif waktu tahun 2011 kemarin.
Kebanyakan buku yang lahir adalah antologi dari penerbit indie.

Namun, tahun 2012 menjadi tahun bagi pencapaian yang lumayan baik untuk karyaku terkait tulisan anak.

Berikut hasil karyaku di tahun 2012 :

Buku dalam antologi fiksi maupun non fiksi 


Ada beberapa tulisanku di buku ini, sekitar 3 tulisan.
Kuambil dari beberapa tulisan di blog 


Tulisan dalam buku ini diangkat dari tulisan
dalam lomba mengenai ulang tahun di salah satu blog teman di Multiply.


Salah satu Flash Fictionku terpilih dalam kumpulan FF
yang berasal dari lomba FF terkait kampanye anti Valentine
i Facebook 


Lagi-lagi diterbitkan oleh penerbit Indiepublishing.
Tulisanku tentang upaya bersabar menghadapi Billa
yang mendadak sakit ketika tiba di Guangzhou tahun 2010
ada di buku ini...

Alhamdulillah, menjelang akhir tahun 2012

Buku ke 33 

Buku antologi Non Fiksi ke 23

Penutup akhir usia Multiplyku



Berikut buku soloku untuk anak Indonesia : 













Patah Hati Berbuah Domain Diri

Berdiri di samping banner buku " Dan Akupun Berjilbab" yang aku susun.
Isi buku ini berasal dari lomba "Jilbab Pertama"
yang aku gusung di Multiply tahun 2010, terbit 2011 akhir dan best seller di tahun 2012.


Aku sudah lama mengenal blog. Sekitar awal tahun 2004. Sebelumnya cukup rajin menuliskan kisah dan curhatan hati di blog milik (alm) Friendster.

Belajar ngeblog dengan lebih rutin justru di Blogspot, dan kemudian makin intens di Multipy, yang sebentar lagi akan "membunuh diri".

Aku benar-benar patah hati, ketika tahu Multiply tak akan lama bisa dinikmati. Nyaris pertengahan bulan Ramadan tahun 2012, aku menghentikan tulisanku di sana. Sibuk menyimpan file-file dan akhirnya migrasi ke Blogspot lamaku, dan menjajal areal baru di Wordpress.


Tapi aku kehilangan gairah ngeblog.
read more