Sep 9, 2015

Mensiasati Anak Yang Ingin Ultahnya Dirayakan






Orang tua mana yang tidak ingin anaknya bahagia? Semuanya pasti mau kan ya?
Aku juga! Selalu berusaha agar Billa dan Aam menjadi anak yang happy. 

Khusus untuk Billa, selama dia TK, aku mengikuti maunya.. merayakan ulang tahun sebagai wujud usaha membahagiakannya. Tapi faktanya... capek juga ngurusinnya. Apalagi setelah ada Aam,... kadang susah mau belanja keperluan atau ngurusin pihak EO nya. 

Singkat cerita...sejak Billa SD,  aku sudah berniat untuk tidak merayakan ulang tahun Billa lagi di tempat ramai atau di sekolah. Alasan pertama, karena Aam belum bisa dilepas begitu saja, aku harus sering mendampinginya. Sehingga usaha mengurus ultah Kak Billa tak dapat maksimal dilakukan. Alasan ke dua, karena penghematan biaya. 

Dulu itu, waktu Billa TK, aku pernah dikasih budget "hanya" 2 juta oleh Ayahnya Billa Aam untuk merayakan Ultah Billa di sekolah. 

Berhasilkah?


Alhamdulillah berhasil. Aku menggunakan fasilitas Dunkin Donut serta membeli goodie bag yang menarik dan bermanfaat dengan harga relatif terjangkau. Semua bisa diwujudkan untuk 30 orang undangan di sekolah. Tapi ... letihnya masih terasa sampe sekarang. wkwkwkw. Bukan apa-apa.. karena aku gak gitu suka ngurusin printilan gini, jadinya berasa beban. 

Singkat cerita... 

Sejak Billa kelas 1 SD, aku mulai bersiasat. 

Ulang tahunnya ke 6 tahun lalu, berhasil aku negosiasikan.

Caranya? 

Aku tanya ke Billa. Apa benda yang sangat diinginkannya...
Ternyata ia menginginkan kolam renang. Dan itu berhasil diwujudkan, dengan membeli kolam renang plastik ukuran 1,5  kali 1,5 meter. Harganya gak sampe 300 ribu. 

Lumayan ngesave banyak kan?, jika patokannya adalah 2 juta rupiah. 

Nah untuk tahun ini, aku kembali putar otak. Setelah setiap hari, minggu dan bulan, Billa selalu bilang ingin dirayakan ulang tahunnya. Aku mulai mencari akal.

Beberapa minggu sebelum hari H, aku tanya ke dia. 

"Kakak pingin ultahnya dirayain karena apa? Ingin berbagi? Ada kue ulang tahun atau apa?" tanyaku.

Jawabanya bikin aku surprise. "Kakak pengen punya kado segunung!"

Eaaaaa... hehehehe

Aku segera menemukan ide. 

*tring!

"Kak, Gimana kalau Kakak gak usah dirayain ulang tahunnya? Tapi Kakak bikin wish list dan nanti kita main treasure hunting. Jadi kakak cari dimana kadonya. Bunda buatkan petunjuk."

Matanya berbinar-binar. Bertanda ia suka dengan ide itu. Dan ... DEAL!

Ia pun menuliskan 10 (sebenarnya 11 yang ditulisnya... yg ke 11 jam tangan yang bisa dibuka tutup) hal yang diinginkannya. 




Dan akupun mulai hunting kado. Alhamdulillah, budgetnya hanya separuh dari 2 juta yang digunakan waktu ngerayain ultah di sekolah TK nya. Kalau ngerayain seperti yang dipengenkannya kemaren, bisa-bisa sekitar 5 jutaan dana keluar. Aduuuuh..:)
Setelah selesai hunting kado. Malam sebelum hari H, aku membuatkan peta sederhana. :) Dan mulai menyembunyikan beberapa petunjuk. Karena rumahnya kecil, maka petunjuknya hanya 3 buah saja..:) 


Ini peta dan 3 gulungan petunjuknya 


Kukerjakan jam 4 dini hari, selama 30 menit saja..:) 



Inilah tempat-tempat yang dijadikan persembunyikan petunjuk harta karunnya, hingga Kak Billa berhasil menemukannya di dalam lemari. hehehe 


Petunjuk pertama.. Gunung Pakaian..:)
*sebetulnya itu sih gunungan baju belum dan sudah disetrika emaknya.. hahaha
Petunjuk ke dua.. Gudang Makanan
*ini juga hanya lemari tempat nyimpan makanan cemilan anak2..hehehe 
Petunjuk terakhir, adalah melewati Kipas Angin..:)
dan satu2nya wilayah yang dekat kipas angin adalah kamar tidur yang ada lemari billa :) 
Kak Billa masih bau iler saat permainan ini dimulai. Tapi dia sudah gak ngantuk lagi...wkwkwk
Meskipun rumah kontrakan kami kecil, tapi seru juga melihat dia membaca dan mengartikan petunjuk dalam gulungan kertas tersebut.


Dan...

Inilah gunungan kado milik Kak Billa.

Sebetulnya aku juga ngajuin proposal ke adik-adikku di Palembang. Mereka mendukung kegiatan ini. Harga kado relatif murah dan terjangkau. Ada juga satu dua yang mungkin agak mahal, tapi itu diluar keinginanku...hahaha... Soalnya aku sudah bilang ke adik-adik, untuk membeli yang harganya kisaran 20-30 ribu saja..:)


Billa dan Segunung Kado sebagai harapannya :) 

Oh iya... Kak Billa sempat dapat kado susulan dari Mbu (adek papaku) dan juga dari adik-adik ayahnya. Waaah tambah menggunung deh kadonya..:)


senyum cerah Billa dapat kado susulan

Singkat cerita... emang kudu disesuaikan dengan kantong alias dana, jika kita ingin merayakan ulang tahun anak kita. Meski ini bukan sebuah keharusan... aku sendiri berhenti dirayakan ulang tahunnya setelah usiaku 9 tahun. (oleh orang tuaku). Sisanya mereka memberiku kado saja. 

Terus terang, setelah jadi orang tua, aku malah males mengingat ulang tahunku. Berasa usia memang berkurang..hahaha.. 

Tapi menyenangkan anak kecil, apalagi anak kandung sendiri, buatku itu wajib bin kudu. Yang penting, harus disesuaikan dengan budget yang ada, serta ...be creative to do it..:) 

#latepost. Harusnya diposting pas tanggal 30 Agustus kemaren..hiks... 



6 comments:

  1. klo udah gede mending kasi kado aja udah cukup ya, tapi klo umunya masih anak-anak seperti belum masuk SD sih rayain aja, tapi gak perlu mewah, yang sederhana aja, sesuai dengan kemampuan kita.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya betul banget.. yang paling utama adalah sesuai budget yang kita punya. jadi being creative adalah kuncinya.. bukan kemewahan atau borosnya. hehehe

      Delete
  2. iya memang anak-anak senengnya tuh banyak kado .. sama kue ultah sih biasanya .. mending uangnya dipakai beli kado yang banyak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak putri...

      saya gak pake kue ultah.. mencoba mengurangi kebiasaan niup lilin.. hehehe

      Delete
  3. wah, idenya bagus juga...
    bisa dicoba nih..sama ponakan..hehe :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. silahkan mbak suka kucing..
      kalau mau lebih seru lagi.. diajakin urunan sama tante atau om si ponakan yang lain. jadi kadonya semakin menggunung...

      jangan lupa dibuat present hunter nya hehehe

      Delete

Patah Hati Berbuah Domain Diri

Berdiri di samping banner buku " Dan Akupun Berjilbab" yang aku susun.
Isi buku ini berasal dari lomba "Jilbab Pertama"
yang aku gusung di Multiply tahun 2010, terbit 2011 akhir dan best seller di tahun 2012.


Aku sudah lama mengenal blog. Sekitar awal tahun 2004. Sebelumnya cukup rajin menuliskan kisah dan curhatan hati di blog milik (alm) Friendster.

Belajar ngeblog dengan lebih rutin justru di Blogspot, dan kemudian makin intens di Multipy, yang sebentar lagi akan "membunuh diri".

Aku benar-benar patah hati, ketika tahu Multiply tak akan lama bisa dinikmati. Nyaris pertengahan bulan Ramadan tahun 2012, aku menghentikan tulisanku di sana. Sibuk menyimpan file-file dan akhirnya migrasi ke Blogspot lamaku, dan menjajal areal baru di Wordpress.


Tapi aku kehilangan gairah ngeblog.
read more