Jun 7, 2015

Follower... Pentingkah?




Kali ini pengen nulis tentang perlu atau nggak sih punya follower itu? 
Bicara follower di sini, berarti aku bicara dunia media sosial.

Aku memang pengguna beberapa akun media sosial. Tapi sepertinya, setelah gabung di beberapa komunitas kepenulisan, terutama komunitas emak-emak blogger, dan 1-2 komunitas kepenulisan lainnya, membuat jadi melek mata nih. 



Sejak tahun 2004, aku menggunakan blog. Gak begitu ngeh, berapa banyak follower di blog itu. Termasuk blog ini. Dulu pernah punya blog di Multiply, dari tahun 2006 hingga 2011 (saat itu jumlah kontakku sekitar 500an kalau tidak salah).  Ada juga blog di wordpres (kubuat beberapa tahun lalu). 



kemudian punya akun twitter dari tahun 2010. 

Juga  fesbuk di tahun 2007


dan fanpagenya dari tahun 2012. 



 Instagram pada tahun 2011, 






path di tahun 2012, dan yang terbaru akun pinterest di tahun 2014 lalu. 



Menurut info yang aku baca, kata follower atau following yang bermakna "ngikutin kegiatanku" atau "ngikutin kegiatan orang", digunakan oleh para pengguna twitter. 

Kemudian, dijadikan kata umum, untuk kontak, pengikut, atau teman di satu media sosial. 

Di satu link yang aku temukan, dijelaskan juga cara mencari tahu jumlah follower di twitter. 

Secara bahasa, arti kata follower ini berarti : (sumber dari sini) 


1. a person who accepts the leadership of another 

2. someone who travels behind or pursues another

3. One who follows; a pursuer; an attendant; a disciple; a dependent associate; a retainer

Ada sejumlah alasan, mungkin dapat sedikit kusimpulkan, bahwa bisa jadi seseorang menjadi follower orang lain adalah karena : 

Pertama, secara umum, biasanya karena pertemanan. Jadi sudah jadi teman di dunia nyata, lanjut lagi di dunia maya. 
Ke dua, karena satu profesi, misalnya sesama penulis, penyuka kuliner, photograper, traveler dan banyak lagi, dan akhirnya menemukan teman satu kesukaan, dan saling add, atau saling follow.
Ke tiga, karena kepo atau ingin tahu beberapa artis atau orang terkenal di segenap bidang, yang bisa jadi memang disukai, diidolakan, ingin tahu tips dan trik yang dishare, serta sekedar ingin tahu urusan jeroan personal si orang terkenal.
Ke empat, biar bisa saling folbek, alias saling follow, karena jumlah follower (terutama di twitter) itu mempengaruhi juga tingkat kepopuleran si owner akun. Jika ia penulis, tentu akan banyak teman atau kontak yang membaca promosi bukunya, jika ia pemilik rumah kuliner, maka bisa untuk promosi. Singkatnya, point terakhir ini adalah untuk promosi. 

Mungkin, ada banyak alasan lain, seseorang menjadi follower orang lain.

Dari sejumlah alasan tersebut, bisa dipastikan, satu hal yang paling menarik adalah, alasan promosi
Dunia maya dan akun media sosial menjadi satu kesatuan, dalam urusan promosi. Tidak memerlukan biaya besar, dan lebih mudah menjangkau para penggila dunia maya melalui gadget atau telpon pintar. Semakin banyak follower, atau teman di akun sosialnya, semakin besar kemudahan dalam menyebarkan promosi, baik barang dan karyanya. 

Asal, dengan catatan, followernya gak dibeli aje.. Entah kenapa, aku gak gitu suka dengan follower yang dibeli. Segala sesuatu terkait network atau pertemanan, jika dibeli itu rasanya gak tulus... *itu bukan Tulus penyanyi yaaa..:D
Kalau udah gak tulus,... aku gak jamin ending akunnya akan seperti apa... 


Jadi, jika ditanya, pentingkah follower...?
Jika anda adalah seseorang yang membutuhkan promosi dalam menunjukkan karya, membutuhkan network yang luas, serta dukungan atas prestasi atau lomba tertentu, maka jumlah follower menentukan sekali. 

Tapi, jika anda adalah orang yang sekedar bermain dan santai di dunia maya... maka jawabannya hanya anda yang tahu.. pentingkah follower bagi akun media sosial anda? :) 



*pamulang, 7 Juni 2015



14 comments:

  1. Makanya Anaz jarang pake syarat harus follow akun apapun itu kalau bikin GA. Soale niatnya udah beda gitu kalau harus follow aku pribadi ekekekkekeke

    ReplyDelete
    Replies
    1. uni kadang2 dipake jadi syarat juga anaz... tapi tidak mutlak sih. waktu buka audisi permen kemaren, uni pake. sekedar memastikan, apakah serius untuk ikut menulis dan promosi bukunya nanti...:)

      Delete
  2. Followerku maish dikit maak, gimana cara banyakinnya? hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya juga masih sedikit mak rahmi... kemaren kalau gak salah, tips dari dedew dapat dari mak injul, kalau untuk blog, ya rajin2 BW aja ke blog temen2... nanti akan dapat kunjungan balik. dan follow.

      sementara kalau twitter atau apapun itu, sepertinya kudu rajin ngetweet dan juga rajin "bertandang" ke tempat lain.

      mungkin kapan2 saya cari tahu cara menambah follower..hehehe soalnya saya juga gak banyak...jadi susah kasih tips..:)

      Delete
  3. saya malah ga bisa dipake Uni, kalau di foollow org trs ga followback kan ga enak banget, tapi sy ga bs followback ga tahu kenapa, yg muncul malah akun si kaka yg ga aktif, jd follow2 an nya pake G+ aja Uni hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. sementara ini saya folbek yang saya kenal atau isi akun sosialnya jelas aja teh ida..:)

      kalau google plus juga pake, tapi bingung lihat jumlah kontaknya sebelah mana ya teh?

      Delete
  4. Dulu ga gitu ngamatin follower karena niatnya nulis aja. Tapi ternyata follower malah yang sering komen, uni. Klo temen biasanya malah bales langsung di jalur pribadi. Jadi follower ini ada untungnya juga, nambah kenalan baru.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya betul ila .. nambah teman baru juga... setuju itu..:)

      Delete
  5. Aku yg ke empat deh kayaknya mak,
    Follow2 an, trs saling kunjung mengunjungi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. senang kalau saling berkunjung ya mak...:) apalagi jika mendapat bacaan yang bergizi..:)

      Delete
  6. Follower juga masih sedikit :(, tapi yang penting nulis. Kalo ada yang follow kita apa wajib follow balik yaa, kalo yang follow orang jualan semua, mulai obat herbal kosmetik???

    ReplyDelete
    Replies
    1. qiqiqiq.. ya dipilih2 aja followernya untuk difolbek... kalau saya milihnya yang seprofesi atau sevisi atau sehobby..:)

      Delete
  7. Hihihi uni tahu ajaa...iya penting juga sih follower, karena aku cari job lewat blog, biasanya agen pakai syarat follower, selain domain authority atau alexa, tapi, biasanya kufollow balik kok kalau twitter, instagram, hanya FB yang ngga semua kuaprove karena full :D krn mereka semua teman, bukan pengikut hihihi aku kan bukan pemimpin apa gitu punya pengikut :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. qiqiqiqi... dedew...:)

      btw.. uni masih bingung dengan istilah domain authority atau alexa..masih minim nih info2 seperti ini...:(

      Delete

Patah Hati Berbuah Domain Diri

Berdiri di samping banner buku " Dan Akupun Berjilbab" yang aku susun.
Isi buku ini berasal dari lomba "Jilbab Pertama"
yang aku gusung di Multiply tahun 2010, terbit 2011 akhir dan best seller di tahun 2012.


Aku sudah lama mengenal blog. Sekitar awal tahun 2004. Sebelumnya cukup rajin menuliskan kisah dan curhatan hati di blog milik (alm) Friendster.

Belajar ngeblog dengan lebih rutin justru di Blogspot, dan kemudian makin intens di Multipy, yang sebentar lagi akan "membunuh diri".

Aku benar-benar patah hati, ketika tahu Multiply tak akan lama bisa dinikmati. Nyaris pertengahan bulan Ramadan tahun 2012, aku menghentikan tulisanku di sana. Sibuk menyimpan file-file dan akhirnya migrasi ke Blogspot lamaku, dan menjajal areal baru di Wordpress.


Tapi aku kehilangan gairah ngeblog.
read more