Sep 17, 2013

Tips (Menulis) Ngeblog Ala Kak Injul




        Beberapa hari yang lalu, saya mengajukan pertanyaan ke Kak Injul (dalam satu group tertutup di facebook), tentang cara memboost semangat ngeblog. Berikut catatan yang saya rangkum dari hasil reply-replyan komentar, baik dari saya, teman-teman dan Kak Injul.

        Semoga bermanfaat.

     1.   Tentang jadwal menulis ala Kak Injul.

 Nggak ada yang istimewa sih, samalah seperti teman-teman yang lain, mungkin kurang oke buat yang sudah banyak bukunya, (karena)  aku mencoba mendisiplinkan diri dengan menulis setiap hari di pagi hari, sebelum subuh. Sekitar pukul 02 sampai pukul 04, pagi. Supaya menulisnya lancar, jangan buka email, jangan buka facebook, jangan buka twitter. Jangan buka blog, menulis di word saja.

     2.   Tentang tips posting blog.

Kak Injul : Buatku, kalau sudah buka sosial media pagi hari itu, bisa runyam, bakal keasyikan  jadi menulis yang serius dulu di pagi hari, sampai selesai. Dengan target, hari ini menulis apa, misalnya menulis artikel pesanan, atau menulis blog. Kalau untuk menulis di blog, sebenarnya lebih mudah, karena di blog kan ada schedule post, jadi kapan saja bisa kita tulis. Tapi biar update blognya dan orang yang berkunjung akan selalu datang ke blog kita, satu minggu itu, minimal 3 atau 4 kali posting dalam satu minggu. Kalau hanya 1 atau 2 postingan dalam seminggu, yang berkunjung juga malas.

Apalagi kalau postingannya pada hari Sabtu atau minggu, dijamin jarang ada yang baca blognya  peak hour blog itu, pada hari Senin sampai Jumat, dan pada jam-jam kerja, karena yang banyak mengakses internet memang orang kerja. Karena itu usahakan kalau mau nulis blog, update blognya pada pagi hari, sekitar pukul 05.00 wib sampai pukul 10.00 pagi.

Dan kalau untuk nulis di blog, sebagian kulakukan di sela-sela bekerja. Kebetulan aku bekerja dari rumah dengan menjadi admin untuk sosial media dan facebook 2 brand, karena harus online mulai dari pukul 8.00 hingga 18.00, di situlah aku sambil browsing data untuk keperluan mengarang cerita, atau menulis blog. Kerja di rumah juga bukan kerja santai ya. pukul 12 sampai pukul 13.00 aku istirahat layaknya karyawan setelah itu baru kerja lagi. Begitu setiap hari. Kecuali ada pekerjaan dadakan, baru aku kerja di malam hari.

     3.   Pertanyaan dari Naqiyyah Syam,  schedule post ngeceknya di mana ya?

Indah Julianti Sibarani : Schedule post itu ada saat kita membuat postingan atau entry baru di blog.Baik di blogger atau blogspot dan wordpress, ada kok schedule post ini, kalau di blogger.com yang bahasa Indonesia ada di sebelah kanan, namanya Jadwal. Nah, di situ kita bisa menjadwalkan postingan untuk hari apa dan jam berapa. Dan  iya, bisa diatur, makanya sayang banget sudah punya blog, tapi tidak dimaksimalkan untuk mempromosikan tulisan kita. Nggak perlu susah-susah kok nulis di blog. Promosi buku, tulis proses kreatif menulisnya, atau cerita keseharian kita saja sebagai penulis, ibu rumah tangga, juga seorang perempuan. Pasti banyak ceritalah.

Terkait manajemen waktu, menurut Kak Injul : karena semua ingin dikerjakan itu, akhirnya malah terbengkalai semua kan  fokus sih intinya. Misalnya, hari ini to do listnya apa, dan ada prioritas to do list. Mengarang cerita, jadi prioritas, itu yang harus diselesaikan, atau dituntaskan. Itu dulu dikerjakan, disambi dengan pekerjaan rumah tentunya, karena siapa lagi yang ngerjain kan? Kalau blog, kembali lagi saya bilang, ada schedule post, jadi bisa lebih santai. 

4. Menanggapi komentar Dian Kristiani : Sekarang aku dah nggak nge-blog lagi sejak MP ditutup. Udah daftar ke blogspot sih, cuma masih belum istiqomah untuk menulis di sana. Alasan klasik : time management. Juga tentang :  Kalau bagi saya pribadi, menulis blog itu seperti self healing. Bebas, mau menulis apa saja. Apalagi kalau blognya dikunci, hihihi. Bebaaaas mau curhat, mau ngomel, mau menyampaikan pola pikir yang aneh2 hehehe. Jadi kayak buku harian deh

Kak Injul : ala bisa karena biasa sih, kalau sudah dibiasakan, nanti menemukan juga kok energinya menulis blog. Sepertinya halnya dirimu selalu tune in kalau mengarang cerita kan. Dan Betul, blog itu memang self healing. Awal dibuat blog sama pembuatnya kan karena dia mau menumpahkan uneg-uneg, mau cerita seputar kesehariannya. Kalau pun sekarang ini blog bisa menghasilkan uang itu adalah previledge dari yang punya blog karena sudah serius menulis di blognya dan sudah bisa fokus apa yang harus dibahas di blognya, misalnya blog tentang penulisan, blog parenting dan sebagainya.

Ayo semangat ngeblog! Bagi-bagi proses kreatif menulismu di blog, pasti banyaklah. Pindahkan saja yang dari notes Facebook ke blog. Insya Allah, pecinta tulisanmu pasti akan baca juga blogmu. Dan dengan adanya blog, namamu akan terindeks paling atas di google. Saat orang mengetikkan nama Dian Kristiani, otomatis akan membawa ke link blog tersebut. Itu yang namanya personal branding 

5.           Mbak Sri Widiyastuti  : baru tahu blog bisa dijadikan private ya, Aku juga lagi nyari diary yang cuman bisa dibaca sendiri.


Menurut Indah Julianti Sibarani :Itulah enaknya menulis di blog, bisa kita baca untuk diri sendiri, kalau pun mau kita bagi ke orang tertentu, kita kasih password untuk mereka bisa baca. Menulis di blog juga bisa dijadwal, jadi nggak mengganggu pekerjaan utama kita, misalnya menulis untuk buku  Blog juga bisa diedit setiap saat. Misalnya, saat ini kita baru mau menulis 2 paragraft, boleh dan langsung dipublish, nanti dilanjut lagi 

***

Demikian sedikit sharing dari group Iruta Penulis. Semoga bermanfaat. 

No comments:

Post a Comment

Patah Hati Berbuah Domain Diri

Berdiri di samping banner buku " Dan Akupun Berjilbab" yang aku susun.
Isi buku ini berasal dari lomba "Jilbab Pertama"
yang aku gusung di Multiply tahun 2010, terbit 2011 akhir dan best seller di tahun 2012.


Aku sudah lama mengenal blog. Sekitar awal tahun 2004. Sebelumnya cukup rajin menuliskan kisah dan curhatan hati di blog milik (alm) Friendster.

Belajar ngeblog dengan lebih rutin justru di Blogspot, dan kemudian makin intens di Multipy, yang sebentar lagi akan "membunuh diri".

Aku benar-benar patah hati, ketika tahu Multiply tak akan lama bisa dinikmati. Nyaris pertengahan bulan Ramadan tahun 2012, aku menghentikan tulisanku di sana. Sibuk menyimpan file-file dan akhirnya migrasi ke Blogspot lamaku, dan menjajal areal baru di Wordpress.


Tapi aku kehilangan gairah ngeblog.
read more