aku ingin hamil |
Para Saksi Hidup Itu Ada....
Beberapa hari yang lalu, aku bertemu sepasang suami istri yang sedang antri menunggu giliran masuk ruang periksa dokter spesialis anak. Anak laki-lakinya yang berusia 3 tahun, kelihatan sedang demam. Wajah anak tersebut merah padam, meski suara bawelnya tetap terdengar lantang.
Tertarik melihat karakter anak tersebut, aku menyapa ibunya. Kamipun terlibat obrolan singkat. Yang pasti aku jadi salut, karena mereka sudah menikah 17 tahun, dan baru punya anak di usia pernikahan ke 13 tahun.
Ugh... Aku tertegun sekaligus terharu.
Beberapa bulan sebelumnya, aku juga sempat ngobrol dengan seorang nenek yang mengantar cucunya ke sekolah (satu sekolah dengan putriku). Obrolan kamipun masuk ke area pribadi. Nenek itu bercerita jika dua orang putrinya, dua-duanya mengalami ujian lama punya anak. Putri pertamanya baru punya momongan (itu cucunya yang diantarnya setiap hari ke sekolah) di usia pernikahan ke 11 tahun. Sementara putri ke 2nya, saat ini sudah menikah lebih dari 7 tahun. Belum dikaruniai seorang anak.
Aku merasa seperti kilas balik. Teringat kembali pada saat-saat aku juga merasa ujian Allah begitu besar. Bertahun-tahun kuhadapi pertanyaan orang-orang, tentang mengapa dan apa penyebab aku belum punya anak?.
Singkat cerita, aku tahu rasanya sulit punya anak. Tekanan dari kelaurga, dari diri sendiri bahkan dari lingkungan kerja...
Kalimat Itu Selalu Menyakitkan.
"Emang siapa sih di antara kalian yang mandul?"
Itu adalah kalimat yang paling menyakitkan yang pernah kudengar selama hidup. Termasuk sebuah kalimat lain yang pernah dilontarkan salah seorang keluarga. "Kalian itu memang gak usah banyak tingkah! Sudahlah mandul!.. bla bla bla.."
Telingaku tak mendengar lagi kalimat lanjutannya. Hatiku sudah kadung sakit, rasanya seperti luka karena teriris pisau tajam, kemudian diberi garam serta tetesan air jeruk nipis. Begitu menyakitkan dan pilu.
Tak jarang, ada juga kalimat-kalimat yang "katanya" memberi perhatian. Menanyakan siapa dokterku, kesehatanku, ke mana saja sudah berobat, seberapa besar upayaku, (again) bla ... bla... bla..
Ugh... di satu sisi, aku ingin menjerit, pertanyaan oleh tidak hanya satu orang itu sungguh meletihkan, dan di sisi lain, aku tahu, niat mereka adalah baik. Memberi perhatian. (paling tidak itu hal yang kucoba tanamkan dalam benak).
Bertahun kutelan bulat-bulat semua itu.
Suamiku sungguh laki-laki sabar. Aku bahkan pernah mengizinkannya untuk menikah lagi. Dan hal itu membuatnya marah. Ia tak ingin mempersulit keadaan.
"Jika Allah mengharuskan Abang hanya berdua Dian saja, maka biarlah kita berdua saja. Tapi Abang percaya, Allah itu Maha Besar, Dia tahu betapa kita berdua sangat menginginkan keturunan. Sekarang kita berusaha meyakinkanNya, bahwa kita dapat dipercaya."
Demikian salah satu kalimat bujukannya padaku.
Kesabarannya menular padaku. Hingga akhirnya Allah memberikan kepercayaan pada kami.
Setelah pernikahan ke 9 tahun, aku dikarunia sepasang anak kembar namun yang berhasil hidup adalah yang putri di tahun ke 13 pernikahan, aku dikarunian seorang anak laki-laki |
Dan... Anak itu Memang HAK Allah...
Aku tidak serta merta memiliki keyakinan, bahwa Allah itu Maha HAK atas anak-anak yang dititipkanNya padaku.
Sama seperti pengantin baru lainnya, di awal pernikahan, aku merasa, memiliki anak adalah hakku. Hak kami sebagai calon orang tua. Hingga waktu membuktikan lain.
Saat proses meyakini bahwa "Anak adalah HAK Allah", maka aku ditemukan pada 2 (dua) ayat dalam Alquran, yang membuat mataku terbuka, pikiranku menjadi luas, dan hatiku menjadi lapang.
Usahaku mungkin sudah kuat, tapi jika tidak meyakini tentang Hak Allah, itu semua belum tentu terkabul. Aku sudah berdoa, pergi ke dokter dan melakukan segenap cara halal bin toyib lainnya. Tapi baru pada tahun ke 5 pernikahan, saat aku diberitahu Mamaku tentang keberadaan surat Al quran ini, aku seperti menemukan jawaban atas kegundahanku selama ini.
Isi 2 ayat itu sebagai berikut
لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ (٤٩) أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ (٥٠)
49. [10]Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki,
50. Atau Dia menganugerahkan jenis laki-laki dan perempuan, Dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui lagi Mahakuasa[11].
Aku kutip dari website Tafsir Al quran.
Perhatikan kalimat demi kalimat dalam arti surat Asy Syuura ayat 49-50 tersebut. Betapa jelasnya HAK Allah atas kehadiran anak dalam sebuah keluarga.
Dia berhak menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki.
Membaca kalimat kitab suci ini, aku langsung bersujud. Meminta ampun atas arogansi yang selama ini kurasakan. Merasa diri punya hak atas keturunan. Astargfirullah...
Sejak itu, aku merasa ada yang terbang dari pundakku. Aku menjadi ringan. Aku tidak lagi terbebani dengan kalimat "mandul". Karena itu adalah HAK Allah. Sungguh besar perubahan yang kurasakan setelah kutemukan ayat ini.
Pada akhirnya, proses mendapatkan kepercayaan dari Allah, bahwa aku bisa dititipkan momongan berujung kebahagiaan. Aku mendapati posisiku sebagai hamba yang PASRAH, menunggu Allah memberikan KepercayaanNya pada aku dan suami.
Alhamdulillah, saat ini, aku sudah memiliki dua orang putra putri yang hidup dan sehat, serta seorang putra yang sudah kembali ke taman firdausi milik Allah. Tiga orang anak pernah ada dalam rahimku. Rahim yang diteriaki dan dihina orang sebagai rahim yang Mandul. Padahal kemandulan pun adalah Hak Allah.
Kadang memang aneh, bagaimana mungkin, manusia di dunia yang levelnya tak sebanding dengan Allah, berhak menghakimi kemandulan seseorang? :)
Trust ME! |
Untuk itu, para teman pembaca sekalian. Jikalau saat ini hati sedang gundah, karena belum ada anak yang terlahir dalam keluarga kecilmu, janganlah gusar!. Jangan bersedih!
Yakinkan hatimu, bahwa Anak itu Hak Allah, bukan Hakmu!
Kita hanya butuh usaha bermain mata pada Allah. Memberitahu dan menunjukkan, betapa kita sudah siap menjadi orang tua, mampu untuk dititipi anak, yang tidak saja sebagai rejeki, tapi juga ujian kehidupan,
Ada satu link bagus, tentang doa-doa dalam rangka meyakinkan kepada Allah, bahwa kita sudah siap sedia untuk dititipi Hak Allah tersebut. Bisa klik link tentang Cara Mengatasi Kemandulan Secara Syari. Isinya beragam doa yang ditujukan untuk mendapatkan kepercayaan dari Allah tersebut.
Pada akhirnya, jika memang Allah belum merasa perlu menitipkan HakNya pada kita, jangan khawatir. karena dalam sebuah riwayat hadish, dikatakan :
(mengutip dari tulisan di islampos.com)
Dalam suatu riwayat Abu Sa’id berkata bahwa Rasulullah bersabda,“Seorang mukmin itu bila sangat menginginkan anak (namun tidak mendapatkannya), di surga ia akan mengandungnya, menyusuinya dan tumbuh besar dalam sekejap, sebagaimana ia menginginkannya.” (Shahih Al-Jami’, 6649)
***
Tetaplah semangat! Yakinkan diri, bahwa kehadiran anak itu adalah HAK Allah. :)
*Pamulang, Kembali menulis setelah vakum seminggu, Ramadhan ke 10 di tahun 2015.
TFS, Dian *terharu banget* Only Allah can judge us, ya Dian. Aku dah 14 tahun, posting Dian ini pencerahan banget, makasih. Allah Maha Mengatur. Manusia suka sok tau, nggak mau diatur, hehehe...
ReplyDeleteiya mbak Ratih.... Manusia kadang merasa dirinya serba tau. Padahal urusan Anak ini, benar2 HAK Allah. Dian pribadi setelah 5 tahun menikah tak kunjung punya momongan, akhirnya pasrah dengan ketetapan ini mbak Ratih. Hikmah utama dian ketemu ayat itu adalah, tidak ada beban pikiran tentang mandul lagi. karena bahkan mandul pun itu HAK Allah...
DeleteMakasih mbak Ratih sudah baca.. in sha Allah, Allah yang paling tahu hal yang terbaik untuk mbak Ratih dan suami..
*peluk dari jauh....
Subahanallah ..... Makasih ya Mba Dian sudah berbagi share pengalaman hidupnya.
DeleteIya mb,,, anak itu benar2 hak Allah..
DeleteSaya baru saja kehilangan putri saya (anak pertama) yg kebetulan turut menjadi korban pada kecelakaan pesawat hercules di medan 30 Juni 2015 lalu,,, adiknya (ank kedua saya) , berusia 2th namun mengalami keterlambatan tumbuh kembang.
Sedih,,, hancur dan entah apalagi rasanya,, putri saya baru akan genap 5 th nov nanti... namun Allah sungguh menyayanginya.
saya bersyukur karena masih ada si kecil,,, yg msh menemani saya,, meskipun d usia 2 th ini belum dapat berbicara & berjalan.
dengan perginya putri kecil saya,,, benar2 saya sadar... Anak adalah hak Allah... dan saya hanya dipinjamkan
Di kondisi seperti ini yang terpenting kesetiaan antar pasutri ya mbak. Ujian itu bisa berupa apa aja, salah satunya ujian omongan orang.
ReplyDeleteNice share mbak... moga2 anak2nya sehat selalu dan menjadi anak sholeh sholehah. Aamiin
amiiiin.. makasih mbak anita ..
Deleteiya, ujian datang dalam bentuk beragam mbak... semoga kita dikuatkan selalu menghadapi sok taunya orang lain..:)
Membaca ini bikin hati meleleh. Salam sayang buat anak-anak ya, mbak.
ReplyDeletemakasih mbak erlina.... semoga bisa sedikit berhikmah ya mbak... ini juga selalu saya ingat, setiap kali bertemu adik atau teman yang belum punya momongan... kadang memberikan wujud perhatianpun, jika waktunya tak tepat, sering menjadi ujian buat mereka juga..:)
Deletemakasih sekali lagi mbak, udah mau baca..:)
Subhanallah...terharu mbak, atas kesabranmu jg suamimu mbak...
ReplyDeleteAllahu Akbar Allah Maha Segalanya...
Makasih sharingnya y mbak..
sama2 mbak inda.. makasih juga atas berkenannya mau baca dan komen.... :)
DeleteObigynku, udah berapa ratus kali nolongin pasiennya buat melahirkan, dan belum pernah sekalipun nolong istrinya melahirkan padahal udah 20 tahun nikah. Dan baru dengar kabar, kalau istrinya lagi hamil, diperkirakan anaknya kembar. Subhanallah.
ReplyDeleteSetuju sama Dian, yakin hak Allah itu adalah yang terpenting :)
Nice sharing.
Iya kak injuL... meyakini ttg hak Allah ini butuh proses, tp jika mampu meyakininya, agak mudah menjalani ujian. Dian gak kebayang obgyn kak injuL itu, kuatnya mental dia ya. Akhirnya in sha Allah dipercaya ALLAH juga ya kak... alhamdulillah...
Deleteya Alloh mbak. nyaris berderai air mata ini membaca kutipan surat Asy-Syura tadi. tfs mbak.
ReplyDeletealhamdulillah.. saya juga bereaksi yang sama saat pertama kali dikenalkan surat itu oleh ibu saya..
DeleteYa Allah mak. Tetep merinding bacanya. Terima kasih yah, Mak..
ReplyDeletesama2 mak rini... semoga memberi kebaikan...
DeleteTerima kasih mba atas pencerahannya. Saat ini saya dan suami sedang berada dalam kondisi yg sama seperti mba alami dulu.
ReplyDeletein sha Allah berjuang mendapatkan perhatian Allah, agar diberikan titipan hakNya, akan membuahkan hasil tahun ini ya mbak.... :) tetap semangat....
DeleteSaya dpt pencerahan dgn tulisan mb ini..saya jg hampir 3 thn blm ada keturunan. Msh tetap berdoa dan ikhtiar.... tetap semangat..
ReplyDeleteamiiin.. alhamdulillah
Deletetetap semangat ya mbak.....
Terima kasih, Uni untuk sharingnya membuat saya lega. Saya sedang mengalaminya, Uni. Menikah hampir 2 tahun. Lalu tahun lalu sempat keguguran, sampai sekarang belum dikasih lagi. Tapi pertanyaan perihal anak selalu saja terdengar entah dari saudara, tetangga, atau teman yang berujung sindiran-sindiran halus.
ReplyDeleteSama. Nikah uda 2 tahun lebih sedikit. Sempat keguguran. Banyak pernyataan dan pertanyaan yg selalu mengusik. Nenek dr suami kalo pas berkunjung pasti selalu pegangin perut sambil bertanya "piye to iki nduk kok rung ono wae". Duh mbah kalo basa-basi nggak usah basi deh.Up to date dikit napa. Nggak tau apa rasanya keguguran itu kayak apa. Tapi alhamdulillah dokterku muslimah yang paham dengan agama, jadi kalo konsul pasti selalu ngasi nasehat "sabar ya Diah, tawakal sama Allah. Anak itu hak Allah". Kata-katanya persis sama yang mbak Dian tulis di blog ini.
Deletememang, yang paling berat itu menghadapi karakter manusia di sekitar kita. Tapi jika Fajri meyakini akan Hak Allah ini, lambat laut, akan terkikis sendiri rasa kesal. dan percaya, semuanya itu ujian untuk naik kelas. Setiap kali kita akan menjadi orang yang lebih baik, tentu Allah siapkan dulu ujiannya, agar sesuai kriteria yang diinginkanNya saat menaiki satu level kebaikan. amiiin
Delete@mrs diah.... beruntung ketemu dokter yang paham agama, sehingga ada tempat berbagi. in sha Allah itu juga kode dari Allah untuk terus berupaya.
DeleteSaya malah pernah ketemu dokter perempuan yang bilang..."jika ibu gak mau dengan obat yang saya resepkan, ganti dokter aja ya!"
Awalnya saya kira itu sebuah ujian utk kesabaran saya, karena berganti2 dokter, tapi ternyata, keketusan dokter perempuan itu, justru menjadi jalan saya bertemu dokter lain yang direkomendasikannya, dokter laki2 tapi sangat mengerti masalah kandungan saya...:)
Allah itu Maha Penuh Teka Teki.... kita harus bersabar dengan kondisi tersebut kan, ya? :)
Mba.. boleh rekomendasi dokternya ?
DeleteDear mba dian, mungkin dengan membaca blog mba ini Allah memberikan kekuatan pada saya, betapa kuat dorongan saya utk memiliki seorang anak. September 4 tahun sudah kami menikah, tapi masih pacaran berdua. Kami bahagia berdua, sangat bahagia. Terkadang, saya berpikir, apakah keinginan memiliki anak ini hanya ego, dipamerkan utk orang2, apalagi utk eksistensi via medsos. Dan saya menangis membaca blog mba, bahwa Allah itu Maha Besar dan Maha Pemurah, saya saja yg gampang menyerah. Semoga keberkahan selalu menaungi mba dan keluarga..
ReplyDeleteDear mba, subhanallah mba bs "menemukan" niat tersembunyi ttg memiliki anak yaitu ego, buat pamer ke org. Alhamdulillah mba sadar, klo ada "arogansi" yg terselip dihati. Itu dl yg hrs dikeluarkan shg tercapai tingkat keberserahan diri yg penuh pada Allah. Subhanallah inilah yg lbh utama, meluruskan niat dan beraqidah lurus bhw kita tiada daya upaya, semata2 hanya Allah yg kuasa.
Delete# saya aja belum nikah nih mba, ud 36th, klo termakan bisikan syaithan yg suka menghembuskan was2, waah sy bisa lbh depresi lg drpd mba2 yg ud nikah tp blm diamanahi Allah keturunan. Yg penting kita taat aja sm Allah krn itu nantinya yg akan kita pertanggungjawabkan dihadapan-Nya. Kita tdk akan dimintakan pertanggungjawaban atas hal2 yg tidak Allah amanahkan kpd kita :)
Dear mba Indah, terima kasih atas reply-nya. Jazakumullah khairan katsiran. Iya, kadang kita terlalu sering melihat ke atas, padahal Allah memberikan nikmat yang kita sendiri gak bisa menghitung saking banyaknya. Kita berjuang dengan cobaan sekaligus kenikmatan yang Allah berikan. Semoga kita semua tetap dapat saling menasehati dalam kebaikan ya. Semoga Allah selalu memberkahi hidup kita, bagaimanapun keadaannya :)
Deleteadik saya juga sama berpikirnya seperti mbak semarsmiles...:) saat ini mereka sudah 9 tahun menikah dan belum punya momongan.. pacaran terus...:) saya juga pernah di fase pacaran ... itu juga kadang bikin iri beberapa orang..hehehe.. saya pikir, semuanya itu tergantung bagaimana sikap kita juga ya.... menikmati kebersamaan, ketimbagn sibuk mencari kekurangan..:)
DeleteBerbahagia dan bersyukur dikaruniai anak.
ReplyDeleteMeskipun demikian, aku yang belum mendapat amanah anak, juga bersyukur dan berbahagia.
Karena setiap kita memang hanya menjalani saja ya mba
menikmati setiap fase kehidupan aja mbak nefertite...
DeleteDian pikir, punya anak dan tidak punya anak, itu semua adalah ujian. Selama kita mampu menjalaninya dan menikmatinya, maka kebaikan juga yang akan kita dapatkan ...
in sha Allah....
Subhanallah walhamdulillah, terharu baca postingan ini. Semoga putra putrinya menjadi anak sholeh sholehah kebanggaan kedua ortunya, aamiin.
ReplyDeleteSebagai perempuan yg belum nikah, pertanyaan yg kurleb sama juga ku alami Mak. Yg paling nyakitin itu memang bukan dr orang lain, tapi dr keluarga dan kerabat (bukan keluarga inti). Tapi aku percaya, semua sdh diatur oleh Allah. Skrg sdh kebal dgn hal2 yg bikin sakit hati (eh malah jadi curhat hihihi).
Soal momongan, ada kerabat belakang rumah yg sdh nikah 13 tahun, Alhamdulillah tahun ini sang istri hamil 7 bulan. Semua memang Allah yg menentukan ya Mak. Yg penting husnidhzon terus sama Allah ^_^.
alhamdulillah.. amiiin atas doanya...
Deleteiya mbak... kadang2 orang2 sekitar merasa lebih "Tuhan" dalam memberi komentar. ini memang ujian yang paling berat... tapi jika berhasil melewatinya, semuanya akan baik2 saja...:)
Subhanallah...ijin share ya mba..buat teman saya yang juga menanti buah hati...meskipun usia pernikahannya menginjak tiga tahun...
ReplyDeletesilahkan mbak.. semoga memberi hikmah
DeleteSubhanallah..
ReplyDeleteMakasih sharingnya mba
Semoga sekeluarga selalu sehat dan senantiasa dalam perlindungan Allah
amiiiin... doa yang sama utk mbak rizqa...:)
DeleteSaya yakin.membaca tulisan ini pun sdh tertulis dlm lauh mahfuz.agar mau mmprbaiki niat dan menambah kesabaran.shaya baru enam bln menikah saja luar biasa harP cemasnya.apalgi yg sdh lama.ya allah smga para ibu yg menanti sgera engkau anugerahi keturunan shalih shalihah
ReplyDeleteiya.. jangan terlalu khawatir ya mbak...
Deletekategori "mandul" secara kedokteran, jika sudah bercampur suami istri secara rutin minimal 2 x sebulan, dan selama setahun, kemudian tidak atau belum ada gejala hamil, maka mbak bisa ke dokter untuk konsul...
kekhawatiran yang berlebihan juga tidak baik untuk hormon perempuan. karena ia mempengaruhi kualitas sel telur kita..:)
Subhanallah syukran jazakillah tulisannya menyadarknku utk pasrah..bercucuran air mataku.. ku dah nikah 11thn. 3 thn terakhir ku ditakdirknNya hamil tp keguguran dah 3x.. 3thn ini jg ambisi dn pengharapnku tinggi, yg tumbuh dari rasa bahagia dititipi 3x walau ke3nya diambil kmbali. Astaghfirullah.. ya ya Anak itu hak Allah
ReplyDeletealhamdulillah, sempat dititipi 3 x kehamilan...
Deletesemoga tahun ini, segera diberikan yang terbaik dari Allah ya mbak...
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteMasyaallah mba Dian..
ReplyDeletesalam kenal ya..
ak terharu bacanya..
smoga bs menenteramkan hati yg membaca ya mba.. slh satunya sih aku hehehehe
Ijin bookmark ya mba..
salam kenal kembali myria...
Deletein sha Allah semoga memberi hikmah dan menenangkan batin mbak ya... amiiin
Terimakasih mbak dian, tulisanmu begitu memotivasi ;))
ReplyDeletesama2 mbak... amiiin.. semoga bisa memberi banyak hikmah ke banyak orang..:)
DeleteMasya allah, baca tulisan mba dian, kaya aku lagi nulis ttg kegalauanku aja.. Terharu dan jadi tersadar banget bacanya.. Karena selama ini selalu menuntut allah untuk segera diberi momongan..
ReplyDeleteInsya allah, ikhlas akan semua ketentuan allah. Kalo mmg bukan di dunia ini rezekiku utk pny anak, semoga nanti di surga bisa punya.. Aamin
amiiiin...
Deleteiya mbak..tetap semangat, dan percaya akan Hak Allah.. amiiin
masya Allah mbak..inspiring banget..alhamdulillah banget Allah tunjukkan hal ini lewat mbak yg aku blm kenal..
ReplyDeleteaku blm genap setahun nikah udah kayak gini galaunya nunggu hamil...makasi bgt mbak uda sharing hal penting ini..
bahwa anak adalah hak Allah..
makasi mbak, smoga keluarga mbak diberkahi Allah..anak2 mbak jd anak sholeh sholehah ;)
salam kenal dr semarang
salam kenal dari pamulang...:)
Deleteamiiin, atas doa2nya mbak..
semoga mbak juga segera dikabulkan keinginannya yaaa...:)
Mba Dian, terimakasih tulisannya. :')
ReplyDeleteMendamaikan. Semoga Allah membalasnya dengan banyak kebaikan untuk Mba dan keluarga. Aamiin.
amiiiin... semoga didengar Allah doanya mbak...:)
DeleteSpechless, punya pengalaman,pemikiran yang sama ...
ReplyDeletein sha Allah tetap semangat ya mbak...:)
DeleteTrharu bnget mbk bca ny...trmkch ats dukungan ny...ini memotivasi sy untuk lbh brsyukur dan bersbar atas cmw nikmat dan ujian Ny...
ReplyDeletealhamdulillah...
Deletesaya juga tak mengira, tulisan sederhana ini ternyata memberikan banyak pencerahan dan hikmah bagi teman2 baru...
terima kasih sudah mampir ke sini ya mbak..
Ijin share yaa
ReplyDeletesilahkan ros...:)
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteTerharu mba, jadi ingat saya awal menikah, 3 bulan aja dicap mandul. Saya yg lg kerja dan kuliah emosinya belum bisa manage. Akhirnya sering nangis, masih bocah juga kali ya. Tahunya 4 bulan nikah saya hamil tapi blm ketahuan. Karena saya gak happy jd sakit trs, kena sakit lambung. Mungkin pengaruh dr pikiran, dokter kasih macam2 obat penghilang sakit perut. Sampai akhirnya ketahuan ada janin diperut tetapi terlambat, kantungnya sdh pecah, hrs segera aborsi. Denger kata itu, rasanya jleb bgt. Nyesel dulu dengerin orang2 sampai diri ini ga bahagia. Akhirnya dipagi hari, janinku keluar,banyak darah mengalir. Tapi aku gak tahu itu keguguran. Karena hidup jauh dr orangtua. Keguguran pagi, sore baru kedokter. Dan yg menangani terkejut kok bisa bertahan lama, pdhl darah drop bgt.
ReplyDeleteBahagianya, 3 bulan kemudian hamil lagi, dan hamillagi, jd sdh punya dua anak, diusia pernikahan mau lima tahun.
alhamdulillah...
Deletejika memang sudah ketentuanNya, tidak akan kemana ya mbak... selamat sudah punya dua momongan.. semoga terjaga dengan baik titipanNya itu..amiiiin
Subahanallah indah sekali cerita ini mbak. Memang betul semua kembali kepada Allah :)
ReplyDeleteIjin follow blognya
alhamdulillah mbak..
Deletemakasih sudah mau follow blog saya...:) semoga berkenan dengan isi blog ini..:)
Mkasıh mbak dıan..jadı tenang baca ını..
ReplyDeleteMakın kuat dengan komentar "ko belum hamil sıh? ah payah nı" :')
biasanya teman2 atau yang mengaku teman, akan komen gak nyaman secara becanda...
Deletejika kondisi hati sedang baik, tidak masalah. tapi kalau kondisi hati sedang bermasalah, bisa juga bikin kesal ya? :)
semoga dengan meyakini akan ketentuan quran tsb, mbak dea, bisa semakin kuat...:) amiiiin
ceritanya hampir mirip dengan punya saya,jadi terharu. kata orang jawa..anak itu nrimo ing pandum,karena hak prerogatif Allah.kita hanya perlu mengusahakannya. Alhamdulillah setelah 8 thn, kami diberi momongan juga. Saya selalu meminta org yang menanyakan kehamilan saya agar ikut mendoakan juga, jadi saya tidak harus merasa sakit hati karena ditanyai berulangkali, malah mendapatkanbanyak doa
ReplyDeletebetul mbak...
Deletesikap yang sama saya pakai juga. setiap orang yang bertanya ttg kehamilan saya, selalu saya jawab "tolong dibantu doa, agar Allah percaya menitipkan anak ke saya".
meski beberapa orang ada yang sinis atas pernyataan saya itu, tapi banyak yang langsung mendoakan.
saya pikir, doa orang2 baik itu juga mendukung saya untuk terus menerus mengajukan "proposal" kepada Allah..:)
baca postingannya mba Dian bikin saya makin yakin, bahwa Anak itu adalah Hak Allah untuk memberikannya ke siapa aja...
ReplyDeleteMakin kuat & ada jawaban dari pertanyaan2 orang lain "kenapa belum hamil??" "kamu ga mau hamil ya?" atau "kapan hamilnya? ntar keburu tua looh"
Makasih yaa mbaa atas tulisannya yg mencerahkan & mohon doanya juga semoga di tahun ke4 pernikahan, saya & suami dikaruniai anak oleh Allah SWT ^_^
*nb: kebetulan yaa namanya sama :)
sama2 Dian..:)
Deleteiya, sama nih namanya....
latar belakang Ibu saya memberikan surat quran ini kepada saya, juga karena terlalu banyak orang2 yang menanyakan soal "kemandulan" pada saya dan suami.
mungkin sebagai seorang ibu, beliau tak sanggup juga melihat saya dicecar pertanyaan itu2 juga. makanya saat ia menemukan surat ini, segera diberikannya pada saya. dan ia juga gencar mensyiarkan isi surat ini pada sodara2nya. sejak itu, alhamdulillah, semua sodara ibu saya, tak pernah lagi menanyakan perihal anak kepada saya dan adik saya. karena mereka akhirnya faham, bahwa Quran jelas menetapkan Anak itu Hak Allah..:)
Yaa Allah..... Saya bacanya sampe nangis mbak. Terimakasih sudah memberikan motivasi. Saya jadi tambah ikhlas dan sabar menghadapi kehendak Allah.
ReplyDeleteIjin share yaaa mbak?
silahkan mbak isti...
Deletesaya juga menuliskannya sambil berlinang air mata... kadang saya takjub sendiri, ternyata saya bisa melewati fase sulit itu..:)
Well said, mbak dian.. saya dan saudari saya juga masih ikhtiar. Makasih ya catatannya.
ReplyDeletegoodluck ya mbak... semoga mbak dan saudarinya segera mendapat titipan Allah dalaml waktu dekat. amiiin
DeleteSubhanallah.. sungguh tulisan yg sangat memotivasi untuk saya dan suami.. untuk selalu berbaik sangka terhadap takdir Allah.. :)
ReplyDeletealhamdulillah.. iya mbak.. bersangka baik pada takdir....
Deletekk ipar saya udah puluhan taun tak dikaruniai anak akhirnya adopsi anak adik. saya udah follow blognya ya mba :)
ReplyDeletesetiap orang akan memilih jalan dan solusi dari setiap masalahnya. tentu itu sudah dipertimbangkan dengan baik olah kakak ipar Kania.. in sha Allah..
Deletemakasih sudah follow yaaa
mulut manusia kadang melontarkan kalimat asal2an tanpa peduli perasaan orang ya mbak
ReplyDeletealhamdulilah mbak udah punya keturunan ....mba kuat banget terhdp cobaan itu
sebelum saya ketemu ayat ASy Syuura itu, saya sering menangis mbak Ina. sering banget.
Deletekadang2 saya mengira Allah begitu marah pada saya..:)
tapi setelah membaca surat Quran itu, saya jadi kuat. betul2 kuat... mungkin saat itu juga Allah kemudian melihat, saya sudah bisa dititipin anak. wallahualam bisawab...:)
Assalamualaikum mba Dian.
ReplyDeleteTgl 21 juli 2015 sy akan melaksanakan pernikahan dengan wanita pilihan saya, wanita yang sangat saya sayangi, awal pembicaraan pernikahan saya pernah berniat mau menunda punya momongan, dan calon pun setuju, bertujuan ingin focus kerja dan nikmatin masa2 pacaran , tp setelah dpt masukan dr keluarga ttg niat tersebut bnyk yg tdk setuju, krn momongan itu gk bisa ditolak pa lagi direncanakan krn itu adalah karunia dari Allah swt. SETelah saya membaca blog mba, entah knp hati saya tersentuh, ternyata bnyk pasutri ingin memiliki momongan bahkan dengan cara apapun, sedangkan saya malah ingin menunda, astagfirullah.... rezeky dr Allah saya tolak, tp setelah ini niat saya untuk menunda sudah hilang, sy ingin memiliki momongan secepat mungkin, makasih yah mba Dian atas true Storynya. Mohon doanya semoga pernikahan kami lancar dan langgeng yah mba.
waalaikum salam...
Deletesemoga proses pernikahan mas Bayu berjalan lancar ya...
alhamdulillah jika tercerahkan ttg keturunan lewat tulisan ini. in sha Allah setiap keluarga akan memiliki fase sendiri dalam berproses dan beradaptasi, baik sebagai suami, istri atau pun orang tua.
semoga lancar dan langgeng yaaaa
Saya terharu nemu n baca tulisan ini.
ReplyDeleteSaya jadi lebih bisa menerima bahwa anak adalah hak Allah.
1 tahun menikah saya hamil. Tapi Allah ambil kembali titipannya. Putra saya meninggal karena prematur.
Sekarang hampir 1tahun Allah belom memberi titipan lagi.
Membaca tulisan ini jadi sadar. Bagwa benar anak dan segala kehidupan ini adalah hak Allah. Kita tidak bisa memaksa dalam meminta.
alhamdulillah, mbak sudah punya tabungan di akhirat. semoga sang putra yang telah bermain di surga saat ini menjadi syafaat bagi mbak. jangan ditangisi atau sedih kalau kepergian anak seperti itu. karena bagi saya, kepergian anak yang murni tanpa dosa itu adalah hadiah dari Allah untuk para orang tua yang ikhlas...
Deletein sha Allah, akan segera mendapatkan titipan Allah berikutnya. amiiiin
subhanallah .. terharu dan menyadarkan saya atas hak Allah .. berusaha sekuat tenaga kalau memang Allah belum mempercayai kita untuk punya momongan ya tidak akan bisa .. pasrah dan menunggu kami di percaya oleh-NYA ..
ReplyDeletealhamduillah mbak...:)
DeleteUniiii...peluuuks *ngelap air mata*
ReplyDeletemakasih anne....
Deletesungguh gak mengira uni, tulisan sederhana ini bisa memberikan banyak hikmah pada banyak pembaca, termasuk buat anne.. makasih sudah mampir yaaa
Oo..berarti kakak Billa itu kembar ya Dian? Baru tau aku. Peluk dirimu ... tulisan ini menyentuh sekali
ReplyDeleteiya mbak Ade. namanya Miftah..:)
DeleteBilla selalu menggambar Bang Miftahnya sebagai bayi dalam bedong. Saat ini ada foto kami sekeluarga di dinding, dengan bingkai buatan billa sendiri, dan ada foto dari gambar buatan Billa sendiri, seorang bayi dalam bendong, dengan tulisan "bang miftah" di bawah foto tersebut.
Dian terharu melihatnya... kadang kalau kangen lagi keluar, suka menetes juga air mata, melihat gambar karya billa tersebut...:)
Subnanalloh, spechless baca tulisan mbak.
ReplyDeleteSalam kenal mbak....
Saya juga merasakan hal demikian.
Tapi saya salut dengan mbak yang begitu tegar selama itu. Sedanfkan saya, Meskipun baru delapan bulan usia pernikahan kami, tapi telinga rasanya sudah terbakar. Ditambah lagi adek ipar yang lbh duluan memiliki momongan ketimbang kami. Itulah yang menjadi pemicu kerasnya perbandigan serta sindiran family dari suami. Tp alhamdulillah berkat kesabaran dan meminta tiada henti, bulan ini sudah ada ttik terang, Alhamdulillah. Jempol buat mbak. Dan memang benar, segalanya hanya bergantung pada restu Alloh.
semoga selalu disehatkan kandungannya ya mbak...:)
Deletesaya juga sering kesal di awal pernikahan mbak. seperti yang saya tulis di atas, bertemunya surat quran itu pada saya di tahun pernikahan ke 5 lah yang membuat saya jadi ringan menjalani ujian ini..:)
adik2 ipar saya juga pada punya momongan duluan. saya malah diminta beberapa hari mengurus anak2 mereka oleh mertua, supaya "tertular" punya anak. saya jalani saja.. karena itu juga membangkitkan rasa keibuan saya, yang bisa berefek pada normalnya hormon perempuan saya..:)
proses semua ini mbak.. semoga selalu sehat yaaaa
Terima kasih ibu dian... 9 tahun sudah... saya dan istri selalu galau....ikhtiar dan usaha tiada putus... terasa sulit mencari jawaban kenapa... sampai akhirnya 2 ayat al quran yg ibu kupas tadi menyiram deras logika kami yg selama ini tidak kunjung sehat... hak Allah the Almighty God in term of children and infertility... ternyata Yang Khalik Maha Mengetahui gundah manusia sampai sejauh itu... subhanallah masyaallah walhamdulillah... sekali lagi ibu dian... jazakillah for your super share... now we (personally me) could be calm.. insyaallah
ReplyDeletealhamdulillah... saya ikut terharu.. jadi ingat juga perjuangan saya mencari2 kekuatan untuk terus berupaya..:)
Deletesemoga rasa gundahnya segera hilang ya mas... semoga istri dan mas, selalu termasuk orang yang mensyukuri nikmat yang saat ini diberikan Allah dalam bentuk lain. in sha Allah.. amiiiin
Terima kasih mbak dian, tulisannya menginspirasi.
ReplyDeleteDan menguatkan hati, meskipun byk orang yg selalu bertanya "kok belum hamil?" ; "sudah isi apa blm?"
Alhamdulillah suami jg masih dlm taraf santai & selalu menguatkan.
betul mbak... suami istri yang menjalani ujian ini harus saling menguatkan. saya pikir, alasan saya juga kuat, tidak saja bertemu ayat quran ini, tapi juga memiliki suami yang selalu percaya pada Allah dan saling menguatkan. itu yang paling utama...:)
Deletekrn ada juga, pasangan suami istri yang 15 thn baru punya anak, malah berpisah, karena tak kuat pondasi saling menguatkannya itu..:) kaget ketika prioritas hidup berubah saat anak hadir..>:)
Ijin share ta ukh.. Syukron
ReplyDeletesila ummu... sama2 makasih
DeleteSubhanallah, kutipan ayat Alquran tsb menyentuh kalbu. Semoga mampu selalu menjaga amanah titipan Allah *istigfar menyesal klo lg gak sabar sama bocah2 tercinta
ReplyDeletesaya juga kadang2 gak sabaran sama anak2.. padahal saya berjuang mendapatkan mereka. ini juga ujian berikutnya sebagai seorang ibu ya mbak..:)
DeleteSungguh, saya terharu membacanya :(
ReplyDeleteArtikel yang menginspirasi.
alhamdulillah.. makasih yaaa
Deletejadi pengen nangis, ternyata saya blum bisa bersyukur, saya blm bs ikhlas.disaat orang lain amat sangat mengharapkan kehadiran anak. saya yang bs dikatakan amat sangat mudah mendapatkannya malah menyia nyiakan putri saya. hanya krn bapaknya. entah apa ayat diatas bisa dikaitkan ke urusan jodoh juga.... terimakasih sudah berbagi
ReplyDeletetak apa mbak...
Deletesemoga segera bangkit dan memperbaiki yang sudah tersia-sia... in sha Allah semuanya itu diatur dalam Alquran, semoga segera menemukan ayat yang menguatkan kondisi mbak yaaa
subhanallah.. sy gak bisa nahan airmata .. semoga barokah ya mbak.., maaf mbak kalo boleh tau selain meluruskan niat n kepasrahan hati suci mbak apa ikhtiar lain yang mbak lakukan ? semoga bisa share ya mbak...trims sebelumnxa
ReplyDeletesaya ke dokter mbak...
Deletesaya mendapat rekomendasi ke dokter Yuslam Edi Fidianto di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan. Beliau ahli bayi tabung dan juga ahli menangani pasangan infertil atau tidak subur seperti saya.
saya diketahui memiliki masalah pada sel telur. jadi saya menjalani proses terapi yang tidak begitu menyenangkan... diatur semua oleh dokter... tapi karena sama2 saling menguatkan, saya dan suami menjalaninya hampir satu tahun. terus terang, nyaris give up juga, tapi saat saya pasrah, Allah lalu menitipkan 2 janin kembar di rahim saya..:)
kalau suami, punya ikhtiar lain, dia punya banyak nazar mbak..:) saya gak tau apa saja nazarnya, yang saya tau, dia pernah puasa nabi daud beberapa bulan. masing2 kita bikin "perjanjian" pada Allah...:)
ibarat kata suami.. harus rajin kedip2 mata sama Allah, biar dipercayai dan diundang untuk mendapatkan sedikit Hak dariNya..:)
Mba dian terima kasih atas cerita nya menginspirasi sekali.. saya skg sedang program dgn Dr.yuslam jg mba di rspi, kbetulan sy jg PCO sel telur kecil2, oia sampai tahap mana promil nya dgn dr.yuslam akhirnya hamil kembar mba? Sy jg semangat krna cerita mba..
DeleteIjin share mba...
ReplyDeletesilahkan .. semoga bermanfaat...
DeleteJazakillah khairan katsir ya mba dian..
ReplyDeleteTulisan ini seperti matahari dikala tubuh ini sedang menggigil kedinginan..
Ana uhibukki fillah...
alhamdulillah, semoga kebaikan yang didapat ya mbak....
Deleteterimakasih mbak.. tulisannya mengingatkanku bahwa Anak hanya milik Allah..
ReplyDeletetak ada sedikitpun hak kita untuk menuntut. malu rasanya..
terimakasih ya mbak.. *peluk jauh
:)
terima kasih juga mbak...
Delete*peluk dari jauh juga.... :)
Makasih ya mbak share ceritanya. Jd terbuka pikiran saya ttg anak. Saya sdg menanti anak kedua tp sdh hmpr 6 thn blm jg dtg.Pertanyaan dr org2 sdh mulai menjengkelkan. Tp alhamdulillah mbak udh berbagi ilmu di cerita ini.Jd saya bs tenang lg.Alhamdulillaah..
ReplyDeleteiya mbak... fokus saja pada ananda yang sudah dititipkan Allah, nanti kalau rejekinya datang,t idak kemana.. amiiiin
DeleteBenar mbak anak itu hak Allah saya yakin setelah mengalaminya sendiri kami menikah tgl 4 desember 2011 dan baru dipercaya Allah untuk hamil agustus 2014. Sebelum hamil kami memang tidak berusaha secara medis untuk mendapatkan keturunan, kami nikmati hidup kami berdua dan iklas kalau seandainya Allah mentakdirkan kami hanya hidup berdua selamanya. Allah sudah menyiapkan rencanaNya sendiri. Agustus 2014 saya dinyatakan hamil. Sungguh tidak percaya rasanya dan kami sangat mensyukuri hal ini. Tapi mbak rencana kita belum tentu rencana Allah, 6 april 2015 suami saya dipanggil menghadapNya dan sebagai gantinya 9 april anak kami lahir. Dari yang saya alami saya yakin bahwa anak memang hak Allah dan Allah lah yang lebih tahu apa yang terbaik baik kita
ReplyDeletesaya spechless mbak...
Deletesemoga dikuatkan atas ujian dari Allah ini... in sha Allah, sebelum pergi, suami mbak sudah merasakan kebahagiaan melihat kandungan yang membesar dan ada penerusnya di dalamnya.
semoga selalu tawakal. selalu ada hikmah besar di balik peristiwa yang menguji keimanan. in sha Allah....
Terima kasih mba tulisan mba sangat menamparpar saya,saya slama ini bgitu menggebu menginkan searang anak,tapi belum ada hasil,betul skali anak adalah hak Allah,saya akan lebih sabar dan ikhlas menjalani smua ini meski tidak mudah,dan sekarang saya merasa lebih tenang
ReplyDelete:)
Deletemenampar positif tentunya ya mbak...
semoga selalu yakin akan isi surat quran tersebut...amiiin
terima kasih ibu atas tulisan diatas.. saya sendiri sering mendengar pertanyaan" kapan cepet pny anak, ga perlu di tunda, kalah sama yg baru nikah, buruan program ke dokter kandungan keburu tua.. saya cuma balas dengan kata2 sedikasihnya.. padahal usia pernikahan saya baru mau 1 th tp kata2 seperti itu sudah sering saya dengar.. semoga org yg berkata seperti itu tahu bagaiamana kuasa Allah.. disini saya percaya Allah tau kapan saya tepat menjadi seorang ibu
ReplyDeleteamiiiin..
Deleteiya betul mbak... Allah yang Maha Tahu, kapan kita ditentukanNya menjadi seorang ibu.. betul sekali itu mbak..:)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSampe menagis haru saya membaca postingan ini, langsung menusuk kedalam relung hati..
ReplyDeletesaya sampe tahun ke 8 pernikahan blm juga dikaruniai anak. Suami sy selalu meyakinkan saya kalo sudah saatnya, Allah pasti akan mengamanahi kami keturunan.
Terima kasih mba Dian yg sudah bs menambah keyakinan aku untuk selalu berbaik sangka terhadap keputusan Allah. dan Allah pasti akan memberikan apa yang terbaik bagi kita semua tentunya dengan jalan yang berbeda-beda.
alhamdulillah... semoga semakin yakin akan Ketetapan Allah ya mbak...
Deletedijalani dan terus berdoa selalu... selalu berusaha meminta perhatian Allah.. semoga segera dikabulkan doa2nya...
Subhanallah.. Amiin allahuma amiin..
ReplyDeleteSemoga kesabaran qt mnjadikan qt lebih mndekatkan diri kpda Allah SWT,amiin
Aq pun belum d karuniai anak,di bulan juni kmrin usia prnukahanku 6th..
Selama 6th begitu bnyakny aq mghadapi orang² yg Sangat² peduli..ada prnyataan² memotivasi,mmberikan semngat,saran,mguatkan..
Tapi bnyak juga yg mmberikan prnyataan yg sedikit mmbuat hati sedih khikhi..
Yaaa,trkadang manusia ada niatny masing² ttg prnyataany..
Tp itu pemikiran q dulu Sampe usia prnikahanq yg k2,aq masih mersa suka sedih dg prnytaan² kpedulian mereka,karna mgkin aqny msih merasa sok gt, bhwa aq udah usaha keras untuk mndpatkan keturunan..
Memang sempat trus brtnya² dlm hati"kok belum dkasih² ya?",dsitu mgkin aq merasa anak adalah hak qta yg sdah suami istri..
Dari situ mncoba mrenung dan mncari² pencerahan,hingga aq menyadari dan yakin kalo anak itu adalah hak Allah SWT .
Tahun² berikutny sampai sekarang,aq pun sdah kebal n tidak lagi merasa sedih dg pernyataan orang²..
Malahan sekarang aq ikhlas n senang mnjawab pernyataan mereka tnpa ad sedih ataupun sakit hati hehe.. Dan krna qt positif mnjawab,mereka pun mnjadi lebih mmberikan masukan khikhi.. Terima kasih semua dan trus mndoakan ya☺
krna ke ikhlasan it aq yakin n sangat bersyukur bahwa pasti Allah mmberikan yg terbaik buat hambaNya..
Mari sama² berdoa n berjuang ya ibu² sayang.. Amiin 😄
amiiiin... semoga selalu dikuatkan, dan segera mendapatkan apa yang didoakan ya mbak...:)
DeleteAssalamualaikum mba dian.. terimakasih untuk postingannya. Usia pernikahan saya masih 7 bulan, tapi pertanyaan seperti sudah membuat saya patah hati berkali2. Bahkan ada anggota keluarga suami yg bilang "ga ada guna hidup sebagai perempuan kalau ga punya anak". Y allah mba rasanya mau jerit2 aja. terimakasih sekali lgi untuk postongan ini, dan doakan smoga saya segera diberi momongan.
ReplyDeletesemoga selalu dikuatkan.
Deletedoakan saja, mereka yang memberikan kalimat2 yang menyakitkan itu mendapat pencerahan dari Allah. amiiin
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletePas sekali menemukan blog ini di tengah kegundahan karena akan kehilangan harapan kedua kami setelah dokter memvonis kehamilan saya blighted ovum. Dua tahun pernikahan, dua kali pula kehilangan harapan untuk memperoleh anak karena IUFD dan BO. Memang hanya Allah sebaik-baik pemberi harapan dan rezeki karena anak adalah hak prerogatif Allah. Semoga kita semua selalu diberi kesabaran.
ReplyDeleteamiiin...
Deleteselalu semangat ya mbak..
saya punya teman baik, juga mengalami hal yang mirip dengan mbak. sekarang putrinya sudah 2 orang. ia juga mengalami fase2 tak nyaman. tapi semakin hari, ia dan suami saling menguatkan... in sha Allah kesabaran mereka berbuah baik...:)
dear mba Dian..terimakasih atas pencerahannya ya mba. bisa menyemangati saya..semoga Mba Dian n Keluarga Selalu diberkahi oleh Alloh SWT.
ReplyDeletesama2 mbak ratih... semoga selalu bersabar menanti titipannya ya...
Deletedoa yang sama untuk mbak ratih....
subhanallah, terharu bacanya, Uniii :'(
ReplyDeletesemoga Uni dan keluarga selalu sehat, ya *peluk
terima kasih Yulin...
Deletedoa yang sama untuk Yulin dan keluarga... *pelukkk....
Makasi mba atas motivasinya,,saya saja udah nikah 9 bulan merasa gak sabar banget pengen mempunyai anak..dan saya selalu merengek sama allah kapan saya dikasih kepercayaan untuk segera hamil...dan saya kadang merasa bosan dan lelah mendengar omongan orang lain karena saya belum hamil juga..semoga saya bisa seperti mba dian..aminn dan semoga allah mempermudah dan mempercepat jalan untuk saya untuk segera mempunyai momongan...aamiinnn
ReplyDeletejangan bosan2 mbak Orien merengek pada Allah...
Deleteselalu semangat dan yakin... memang kadang suka naik turun ya emosi kita... maka mintalah semangat itu dari pasangan hidup kita...
saya bantu doa dari sini yaaa
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletesubhanallaah.... semoga menjadi inspirasi buat pasangan yang belum dikaruniai anak dan menjadi penambah syukur buat yang telah diamanahi anak. amin...
ReplyDeleteamiiin....
Deleteamin atas doanya....
Makasih atas tulisannya yang sangat nermangaat mba... saya sungguh bnr2 mewek sejadi jadinya. Insyaallah saya sama suami tidak mandul. Kami menikah dan lgsng di neri kepercayaan seorang anak laki2. Setelah anak kami berumur 4 thn saya dinyatakan hamil di luar kandungan dan bayi yg berumur 2 bln itu terpaksa diangkat melalui operasi krn posisiny di tuba palopi sblh kiri. Saya dan suami tdk tabu klo saya hamil krm saat itu saya masih mengenakan Iud.
ReplyDeletepasca operasi dr.kandungan berkata untuk memberi wkt kosong 6 bln klo mau pny anak lg. Akhirny masa tuggu 6 blm sdh berakhir. Namun ampe saat ini kami daj menunggu 2,5 tjn blm jg ada tnda2 klo saya hamil.
Saya sama suami sdh mencoba ksana kemari.... sampai badan saya mengemuk. Tp blm jg di kasi. Saya ma suami sh iklas krn toh kami sdh pny seorang putra. Namun omongan ornag orang itu yg membuat saya terkadang menangis dan nyinyir dgn kata2 mereka.
Tp stlh membaca blog ini saya merasa bersyukur dan merasa allah bgt sayang pd saya dan suami. Krn sesungguhnya allah telah memberikan hak nya pada kami namun kami yg tidak bersyukur dan memnginginkan yg lebih.
Mksh di ramadhan ini menyadarkan dan membesarkan hati saya dan suami walau hanya lewat tulisan.
terima kasih......barakahlah hidup kita smua....
sekedar masukan mbak gita...
Deletesuspect pco yang saya alami (adanya sel telur dalam jumlah banyak dan kecil2 sehingga sulit dibuahi), sering dialami oleh seseorang yang mengalami penambahan berat badan atau keluarga yang ada keturunan diabetesnya.
ini bisa terjadi pada pasangan yang belum punya anak (suspect pco primer) atau pasangan yang punya anak satu orang (suspect pco sekunder).
mungkin mbak gita bisa turunkan berat badan, dan cek ukuran sel telur ke dokter kandungan yang mbak gita percaya. dari situ bisa kelihatan, apakah ukuran sel telur pada hari tertentu dalam keadaan normal atau terpengaruh oleh hormon.
semoga mbak Gita selalu dikuatkan ya... in sha Allah satu anak pun sudah sungguh berkah, karena dipercaya oleh Allah... iya kan mbak?
Ijin share ya mba
ReplyDeletesilahkan mbak gita....
Deleteijin share uni...doaku untuk para calon orangtua yang merindukan momongan...semoga dimudahkan aamiin
ReplyDeleteamiiin.. makasih doanya dedew..
Deleteiya silahkan dew...:)
terharu bacanya. Semoga mbk Dian sekeluarga sehat selalu
ReplyDeleteamiiiin.. terima kasih doanya mbak Rita :)
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletePara pasangan yang butuh waktu untuk punya momongan,
ReplyDeleteakan belajar tentang hal yang sama mbak,
saya pun demikian....
Semoga semua teman-teman yang masih menunggu diberikan kesabaran,
kekuatan dan tak akan berputus asa atas rahmat Allah, AMiiin
Salam kenal mbak dian....
amiiiiin...
Deletesalam kenal mbak putri..:)
Saya dikirim tman blog mba dian dan saya dsruh membaca..subhanallah air mata ga berenti ngalir..saya sudah nikah 4thn dlm 4thun saya hamil 3x tpi satu pun tidak ada yg jdi yg pling bsar saya hamil 7bln n prematur bayi saya hanya brthan 3hri sedih,skit brcmpur semua saya merasa allah g syg sma saya tpi stlah bca tulisan mba dian saya sdar semua hak allah dia maha mengetahui apa yg lebih baik untuk hambanya trimksh mba dian sdkit membangkitkan smngt saya dan tdk menyalahkan dri sndri trimksih mba dian trimksih jg tmen saya yg memberitahu ttng tulisan ini
ReplyDeletehalo mbak Echa..
Deletesaya terenyuh membaca perjuangan mbak Echa... tapi di sisi lain, saya ikut bersyukur, jika mbak Echa ikhlas, maka tabungan mbak Echa di akhirat sudah ada. kelak, jika diijinkan Allah, akan bertemu dengan anak2 mbak Echa tersebut. amiiin.
semoga semangatnya kembali naik, dan selalu meyakini Hak Allah pada diri anak2 kita tersebut. terima kasih sudah berkenan mampir ke sini..:)
Membacanya nangis... T___T
ReplyDeleteTerimakasih ya mba berbagi pengalamannya..
Saya juga belum hamil menikah sudah setahun setengah.... belum bisa betah menerima pertanyaan2 dr orang2 mgkn blm terbiasa.....
semuanya proses mbak Icha...
Deletesemoga setelah membaca tulisan ini, mbak Icha semakin kuat menghadapi sikap sok tau orang-orang sekitar mbak Icha. Ujian dari Allah, hanya diberikan pada mereka yang memang kuat menjalaninya...:)
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteIzin share pengalaman'y yaa mbak dian..
ReplyDeleteMngkin bs jd motivasi utk temen" ku..
Semoga buah hati'y mbak dian bs jd anak yg soleh dn solehah, dn jg bs jd anak yg membanggakan orgtua'y, nusa, bngsa dn agama..
Aminn..
silahkan mbak marlia...
Deletedan makasih atas doanya. Semoga Allah berkenan mengabulkan doanya... amiiiiin
Subhanallah..
ReplyDeleteseperti mendapat pencerahan kembali,sy dan suami sudah 5th lebih menikah dan belum dikaruniai momongan. Semua kembali kepada Allah,kita hnya bisa pasrah,berdoa dan berusaha. Semoga Allah segera menitipkan kepada kami. Kalau ada saudara,kerabat,sahabat dan teman yg selalu bertanya kapan mau punya momongan di-amini saja,anggap saja karena mereka peduli dengan kita..
Semangaatt..
betul mbak.... anggap semua orang itu peduli dengan kita. semoga dikuatkan terus dan bertahan semangatnya yaaa...
Deletein sha Allah, semoga Allah kelak berkenan menitipkan hakNya pada mbak dan suami... amiiiin
Jazakillah Bunda Dian yang sudah berhasil melewati ujian demi ujian..
ReplyDeleteSemoga Allah limpahkan kebaikan dunia akherat utk mba sekeluarga yang sudah menuliskan hal ini..menjadi pelipur lara bagi yg sdh merasakannya juga.
makassiiiih banget mba Dian :')
Oia, boleh saya minta alamat email mba Dian?
Kalau berkenan, saya mau share dan butuh masukan dari mba Dian.
Makasih sebelumnya :)
makasih atas doanya ya mbak.....
Deleteamiiiiin, atas doa2 baiknya..
saya pake email dianonasis-at-gmail-dot-com
uni,
ReplyDeletesaya sering di curhatin teman yang belum punya momongan
saya tidak bisa berkata lain selaiin sabar
saya tau pedihnya merindu anak
tapi kisah saya beda
setelah baca ini, semoga nanti saya bisa mentransfer dengan baik isi tulisan uni ini ke teman saya :)
terima kasih uni
sama-sama iin....
Deletemakasih juga sudah mampir ke sini ya...:)
Mbak dian,salam kenal, bgus skli postingannya, sgt menginspirasi dan mengharukan,membaca komen2 dari bunda2 smua, sy yg bru menikah 4 bln sja kdg klo gk sabar dan berpikiran positif srg down mendengar pertanyaan ataupun komentar orang lain, ada yg benar2 perhatian dan tulus,tpi ada juga yang bkn sedih dan skit hati, mudah2an bisa tetap semangat, berpikiran positif dan berprasangka baik , semuanya adalah hak Allah, daan apapun yg ditakdirkan Allah pasti yg terbaik :") aamiin YaRabb
Deleteamiin..
Deletetetap semangat ya mbak lydia..:)
Mbak dian ....tulisannya bagus banget.....bisa saya curhat secara pribadi.....
ReplyDeletesaya tulis email saya di atas mbak dogi loli...
Deletedianonasis-at-gmail-dot-com
Terima kasih atas tulisannya, mba dian. Sya kembali menemukan kepercayaan diri yg sekian lama tergerus oleh pertanyaan & pernyataan : "kapan hamil", "kenapa blm hamil", "kurang pinter tuch bikinnya", "si anu yg baru nikah aja skr ud hamil" dsb dsb. Pernikahan saya hampir mendekati tahun ke4, pengobatan obgyn maupun alternatif smpai skr masih kami jalani, namun Allah blm jg memberikan amanahNya. Memang mjd hak Allah unt memberi atau tidak memberi, dan kewajiban saya adl unt tetap berikhtiar, ikhlas dan pasrah dg apapun nanti yg Allah tentukan. Tulisan mba dian semakin membuat saya sadar akan hal itu. Terima kasih sekali lagi, mba.
ReplyDeletedinikmati saja kebersamaan dengan suami mbak... kadang2 terlalu fokus dengan anak juga membuat hubungan emosi kita dengan suami bisa menjauh..:)
Deletesemoga kelak Allah titipkan hakNya pada mbak... amin
Subhanallah...sungguh membangkitkan semangat, mbak... saya juga sedang dalam usaha mendapatkan kepercayaan-Nya. ☺😊😀😁
ReplyDeletesemoga Allah mudahkan usahanya ya mbak.... amiiiiin
Deleteaku hampir empat tahun menikah, insya Allha aku pasrah, sudah ditemukan penyebabnya tapi terkendala biaya kami harus berjuang dan menabung, doakan kepasrahan saya tetap konsisten, usaha saya tetap ada dan Allah menguatkan hati saya dan suami.
ReplyDeletealhamdulillah teman-teman saya baik, jarang ada yang menyinggung, namun keluarga yang kadang saat sedang tidak baik komentarnya bikin hati saya sedih, biasanya datang dari keluarga yang ketemunya setahun sekali sih, namun kepasrahan itu tetap menggelayut di hati saya "Anak itu hak Allah"
terima kasih mba tulisannya, semoga manambah keteguhan hati saya
amiiiin... in sha Allah diberikan yang terbaik dari Allah ya mbak....
DeleteMemang serba salah mbak kalo kita dengerin omongan orang,ga punya anak salah,tiap tahun melahirkan anak salah,dibilang "doyan"..huhuhuhu....pusinglah kalo denger kata orang...
ReplyDeletesemua kita kembalikan ke Allah serahkan ke Allah...only Allah yg bisa mengerti kita...
sun sayang buat anak2 ya mbak dian...nice sharing 😊
karena banyak manusia sok tau mbak...:)
Deletekita juga harus belajar dari kesalahan2 komentar orang lain. saya masih berjuang juga menahan komentar di lidah saya. kadang2 suka juga tersebut terhadap yang belum nikah misalnya. saya langsung istigfar, karena semua itu ketetapan milik Allah jug akan..
makasih sudah mampir dan membaca ya mbak..:)
Terharu baca tulisannya dan terharu jg dengan kesabarannya mbk.. sya memang tidak menunggu waktu lama untuk mendapatkan anak, di bulan kedua pernikahan kami alhamdulillah saya hamil dan sekarang sudah berusia 2,5 th. tapi lewat tulisan tulisan ini sya bisa makin bersyukur atas apa yg Allah titipkan kepada saya. izin share untuk teman2 saya yg membutuhkan tulisan ini untuk menenangkan hati dan menambah semangat.. tulisan ini menginspirasi.. salam saya untuk anak2 mbak..
ReplyDeleteJazakumullah Khairan Katsiran..
alhamdulillah, semoga si 2,5 tahun selalu tumbuh sehat dan menjadi penyejuk hati mbak sri dan suami ya....
Deletesilahkan dishare mbak, semoga bermanfaat buat teman2nya..
makasih yaaa....:)
Saya jg dlu 6bln menikah blm dikasih momongan pas ke dokter ahlinya saya di vonis kista ada 3..tiap 2mgg sekali thrpy hormon..sampe akhir nya dokter memberi surat buat segera di operasi..suami saya tdk mengizin kan untuk operasi krna kata nya sudah bnyak kejadian kista itu sdh dioperasi bakal tumbuh lg..akhir nya saya pasrahkan sama allah yg td nya tiap bulan contengin kalender pas dtng haid skrg udh ga lg.. saya sering tahajud minta maaf sm allah klo di masa2 saya remaja dlu pernah melakukan kesalahan ntah itu omngan maupun tingkah laku..alhamdulillah berkat kepasrahan saya di bln ke 7 nya saya hamil..tp ternyata hamil pun saya ttp susah ngeflek teruus smpe usia kehamilan saya pas 3bln..saya tnya ke dokter ttng flek itu kata dokter kemungkinan anak saya mengalami downsindrom lg2 saya harus pasrah sm allah...alhamdulillah skrg anak saya sdh lahir skrg umur nya sdh 18bln.dan alhamdulillah anak saya sehat dan pintar..tdk seperti apa yg dikatakan dokter tersebut...kunci smua nya adalah pasrah sm allah dan jgn lp minta maaf atas kesalahan kita di masa lalu..alhamdulillah skrg saya lg hamil anak ke 2..trimakasih ukhti smoga ini bs buat berbagi para rekan2 sekalian..
ReplyDeleteamiiin, tetap semangat ya mbak.... in sha Allah yang terbaik pasti datang dari Allah. kita sebagai manusia, kadang lupa, jika Allah itu Maha Tahu...
Deletesemangat ya mbaaak
Ijin share ya bunda, semoga kesabaran bunda bisa menginspirasi saya, yg juga sedang menanti buah hati di usia pernikahan yg sudah menginjak tahun pertama ini.
ReplyDeleteSubhanalloh membaca Artikel ini smakin tau bahwa selama ini sgt Salah mempertanyakan mengapa di usia menuju 3 th pernikahan Alloh blm menitipkan keturunan kpd kami.. Apa yg mbk tulis mmg sgt benar. Bahwa sdh menjadi Hak Alloh utk memberi nikmat maupun ujian bagi hambaNYA.. Bagi kt yg msh menunggu anugerah itu,mbak pun spt itu tentunya pasti melewati fase dmn msh smangat berharap-mulai H2C-cemas-stress-putus asa-sdkt suudzon dgn Pencipta hingga akhrnya entah mengapa ALLOH memberi kekuatan utk pasrah setelah itu... sy beruntung saat ini tdk terlalu mendapat tekanan dr orgtua maupun mertua hanya dr lingkungan sekitar saja... Dan saat ini selalu berpegang pd kata2 suami bhw "Kita hrs Selalu berkhusnudzon sm Alloh krn IA adalah ap yg kt pikirkan.. dan Alloh memang slalu menguji hambaNYA dgn ap yg mereka inginkan.. Alloh SWT memberi kita ujian spt ini agr kita tau bagaimana itu rasanya bahagia dan bersyukur serta menjaga sebaik baiknya Amanah yg akn Alloh berikan nanti.. Insha Alloh nikmat Alloh itu akn segera dtg pada kita hingga kt Lupa bgmn rasanya Menunggu.." Saat itu ak lgsg memeluk suamiku dan tersadar Nikmat Alloh di depan Mata tak kulihat tak kusyukuri hanya krn ad 1permintaanku yg tertunda.. Subhanalloh. Semangat menanti Insya Alloh Alloh akn slalu mengerti ap kebutuhan hambaNYA..
ReplyDeleteBolehkah saya meminta no mba dian yg bisa saya hubungi?
ReplyDeletekalau boleh di email ya mba,
Intaniajelita@gmail.com
silahkan ke email saya mbak intania... dianonasis at gmail dot com
Deletealhamdulillah, semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi siapa saja. Aku sendiri sudah 10 tahun baru dikaruniai putra putri. TFS uni Dian
ReplyDeletelo tadi udah reply kog ilang ya?
Deletemakasih juga sudah baca ya cici
Salam kenal. Makasih mba dian inspiring banget untuk aku yang sudah 3 tahun menunggu
ReplyDeletein sha Allah..rajin2 aja kedip2an mata sama Allah.. alias terus meminta..:) jangan patah semangat..:)
Deleteizin share ya mbak..terimakasih sudah mengingatkan sekaligus menguatkan..
ReplyDeletekata ibu saya kalo mau naik kelas itu mesti ada ujiannya mbak..
terimakasih banyak mbak..
betul mbak.. betul sekali kata ibu mbak.... :)
DeleteJazakillaah, atas sharingnya. Semoga Allah selalu melindungi uni dan keluarga.
ReplyDeleteamiiin.. makasih ya mbak uwien..:)
DeleteSubhanallah mbak.. Q nangis bacanya, mksh y mbak buat motivasi na.. izin share y mbak?
ReplyDeletesilahkan...:)
Deleteikut brbahagia mbak, tulisan mbak dian yg tidak disangka sendiri oleh penulisnya bisa menjadi inspirasi-evaluasi-dan motivasi sendiri bg pembacanya. Smg termasuk dalam pahala dakwah.
ReplyDeleteBoleh tau usaha sampai level apa mbak dian? bayi tabung kah?
makasih...
Deletesaya gak sampe bayi tabung. hanya terapi hormonal dan ditentukan jadwal hubungan suami istri. yang bikin lelah ya obat2annya..hehehe
Subhanallah sy bisa merasakan apa yg mb dian rasakan. Sy pun punya cerita yg mirip spt itu. Sy mengalami 4x keguguran dr awal pernikahan dan alhamdulillah diusia ke 34thn sy akhirnya berhasil pny anak walaupun dgn proses yg tdk mudah krn vonis dokter sy menderita ACA. Skr sy sdh ada 3 putra putri mbak...msh kecil2 semua, lelah memang tp bahagianya tak terkira. Smg ibu2 yg mengalami hal spt sy tdk patah semangat ya...berdoa n berusaha sisanya Allah yg menentukan.
ReplyDeleteiya mbak ana... semuanya ada waktunya :)
DeleteSubhanallah.... Semoga keluarga ibu selalu di rahmati Allah SWT. Saya juga berpikir seperti apa yang ibu pikirkan setelah 1,8 tahun menikah, istri saya memberi link blog ini ketika 4 bulan setelah keguguran anak saya yang ke 2.. memang anak hak Allah. kita manusia bukan apa2. alhamdulillah istri saya sekarang hamil anak yang ketiga sudah menginjak 5 bulan semoga alloh selalu merahmati kita semua dengan anak2 yang sholeh dan sholehah.amin
ReplyDeleteselamat ya pak.. semoga istrinya sehat dan melahirkan dengan lancar...
Delete